DIKSI.CO, SAMARINDA - Tindak amoral seperti menjadi penyakit masyarakat yang sulit diberantas. Meski pihak terkait dari pemerintah dan kepolisian terus mengedukasi dan melakukan penindakan, namun perbuatan asusial di dalam rumah tangga masih terus terjadi.
Seperti nasib kelam yang harus dialami Bunga -bukan nama sebenarnya-. Remaja gadis 13 tahun ini terpaksa menahan malu sebab tindakan bejat si ayah tiri, sebut saja Donjuan selama hampir setahun terakhir.
Bak pepatah sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Akhirnya tindakan cabul yang dilakukan Donjuan terungkap juga dan ia pun langsung dilaporkan kemudian diringkus pihak kepolisian pada Senin 11 Januari kemarin.
"Kami mulanya mendapat laporan dari pihak keluarga korban, kemudian langsung kami sidik dan mengetahui pelaku sedang berada dikediamannya yang mana langsung kami amankan saat itu juga," ucap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Iptu Teguh Wibowo, Jumat (15/1/2021) siang tadi di depan ruang kerjanya.
Lanjut Teguh, dari laporan pihak keluarga yang merasa keberatan diketahui Bunga sudah berulang kali menjadi korban pelampiasan nafsu sang ayah tiri.
"Hampir setahun terakhir ini," tegasnya.
Agar aksi bejatnya tak terendus sang istri, Donjuan pun melakukan aksi selalu pada malam hari. Saat istrinya terlelap dan ia pun masuk ke kamar Bunga dengan mengendap-endap.
"Jadi kamar korban dan pelaku ini hanya terpisah oleh sekat bilik saja. Tapi tidak sampai terjadi persetubuhan. Pelaku hanya mengelus kemudian meraba dan mencium bibir korban," bebernya.
Untuk diketahui, Donjuan dan Bunga tinggal di satu atap yang sama dengan ibu kandung dan adik tirinya berusia dua tahun. Donjuan dan sang istri telah mengikat janji suci sejak dua setengah tahun lalu.
Donjuan berstatus duda dan anaknya diasuh oleh sang istri yang telah bercerai darinya. Sedangkan istrinya sekarang, yakni ibu Bunga juga merupakan seorang janda. Hasil pernikahan mereka pun dikaruniai seorang bayi perempuan.
Sementara itu, Donjuan yang dijumpai awak media mengaku kalau perbuatan yang ia lakukan itu karena adanya bisikan setan dan membuatnya khilaf.
"Saya khilaf pak. Engga banyak cuman tiga kali. Itu cuman raba-raba aja," aku Donjuan.
Dengan wajah memelas bak menyesali perbuatan ammoralnya itu, Donjuan mengaku kalau mahligai rumah tangganya bersama sang istri masih harmonis.
"Engga ada masalah sama istri pak. Baik-baik aja. Di kasih aja (hubungan badan). Namanya setan menggoda pak, saya nyesal," tutur pria yang berkerja sebagai buruh bangunan.
Meski menyesal, namun nasi sudah menjadi bubur. Yang terjadi tak bisa lagi disesali, kini Donjuan dipastikan mendekam dibalik kurungan besi dengan waktu yang cukup lama.
Ia pun disangkakan Pasal 76E Jo Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak.
"Dengan masa hukuman 15 tahun penjara," pungkas Teguh Wibowo. (tim redaksi Diksi)
