"Pelakunya itu sudah serahkan diri ke propam. Jadi sudah diamankan oleh propam," tambahnya.
Ibrahim melanjutkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka turun tangan menangani masalah tersebut.
Penjelasan Kapolres Jeneponto
Kapolres Jeneponto AKBP Ferdiansyah bersama Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Irfan Amir angkat bicara terkait penembakan yang melibatkan kedua institusi ini.
AKBP Ferdiansyah mengatakan, sejauh ini masing-masing pihak baik dari Polri dan TNI akan melakukan penyelidikan kasus.
"Demi menjaga kepekaan antar institusi, maka kronologis belum bisa dijelaskan. Karena masih didalami oleh masing-masing pihak, baik dari TNI maupun Polri," kata AKBP Ferdiansyah saat dimintai konfirmasi, Jumat (15/5/2020).
Ia menjelaskan, peristiwa ini adalah persoalan pribadi dan bukan kedua institusi. Meski demikian, sinergitas keduanya tetap memperat dan bersinergi.
"Kejadian ini adalah masalah personal/pribadi tidak ada hubungannya dengan institusi maupun kesatuan. TNI-Polri tetap solid dan bersinergi menjaga situasi keamanan tetap stabil dan kondusif," lanjutnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku fokus terhadap kepada para korban yang menjadi penembakan yang dilakukan Bripka HM (45) yakni, istrinya dan anggota TNI tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Bripka HM melakukan aksi penembakan terhadap prajurit TNI Kodim 1425 Jeneponto, lantaran kepergok selingkuh dengan sang istri di kediamannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul CLBK Awal Perselingkuhan Istri Polisi dan Anggota TNI Hingga Berujung Penembakan, https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/16/clbk-awal-perselingkuhan-istri-polisi-dan-anggota-tni-hingga-berujung-penembakan?page=all.