Sabtu, 23 November 2024

Cerita Pengantar Pasien Isoman, Ditolak Rumah Sakit Saat Kritis hingga Pria Meninggal di Dalam Ambulans

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Minggu, 18 Juli 2021 11:46

FOTO : Seorang warga Gang RT saat sedang melakukan sterilisasi kediaman TH menggunakan disinfektan sebagai langkah antisipasi/Diksi.co

Tak pasrah begitu saja, Nanang coba meminta agar sekuriti lebih dulu mengkomunikasikan ke atasannya. Lantaran kondisi TH yang sudah dalam keadaan kritis dan tak lagi bisa menunda perawatan medis. 

"Sekuriti itu sempat telpon gitu di dalam. Kemudian dia keluar lagi dan bilang di sini sudah penuh silahkan ke rumah sakit lainnya," lanjutnya. 

Mendengar hal tersebut, Nanang bersama dua rekannya langsung bergegas menyalakan mesin kendaraan roda empatnya dan langsung menuju Rumah Sakit SMC. Namun setibanya di rumah sakit kedua ini, sekira pukul 19.20 Wita Nanang kembali mendapat penolakan serupa dari sekuriti setempat. 

"Di SMC juga ditolak, katanya karena ruangan penuh dan obat-obatan sudah habis," sebutnya. 

Tak putus asa, Nanang bersama dua rekannya kembali tancap gas dan bergegas menuju RSUD IA Moeis yang berlokasi cukup jauh dari RS SMC. Di rumah sakit ketiga ini, Nanang kembali mendapat penolakan dengan alasan serupa. 

Melihat kondisi TH yang semakin kritis dan nafas yang tersengal-sengal, Nanang lantas meminta seorang anggotanya kembali memasuki ruangan RSUD IA Moeis untuk meminta bantuan pertama berupa suplai tabung oksigen. 

"Dikatakan habis oksigen, saya kaget. Apalagi melihat almarhum semakin kritis. Karena evakuasi ini berdasarkan rujukan 112, akhirnya kami minta petugas rumah sakit untuk lakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Nanang. 

"Terus datang dua orang petugas rumah sakit ke ambulans kami. Mereka pasang alat gitu, dan dinyatakan almarhum sudah meninggal saat itu," kata Nanang lagi. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews