DIKSI.CO, SAMARINDA - Capaian realiasi pelaksanan vaksinasi booster kedua di Kaltim, bergerak lambat.
Mulai disalurkan pada Januari 2023 lalu, hingga 20 Maret 2023, capaian realisasi vaksin booster kedua atau vaksin dosis keempat di Bumi Mulawarman baru menyentuh angka 1,36 persen, atau baru diterima 33,5 ribu warga.
dr Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, mengungkap lambatnya progres vaksinasi booster kedua lantaran masyarakat yang sudah tidak perduli pada Covid-19.
Terlebih saat ini pemerintah sudah mencabut status PPKM.
"Banyak faktor kenapa realisasi vaksinasi booster kedua lambat. Faktor utamanya warga sudah tidak peduli dengan Covid-19, sekarang juga sudah sangat terkendali kasus corona di Kaltim," kata dr Jaya, Minggu (19/3/2023).
Saat ini jumlah pasien Covid-19 di Kaltim hanya tersisa 8 oarang. Walaupun tetap masih ada penambahan kasus setiap harinya
Tidak hanya vaksinasi dosis booster kedua, bahkan untuk vaksinasi dosis booster pertama, realisasi di Kaltim, baru berada di angka 48,85 persen atau diterima 1,21 juta penduduk Kaltim.
dr Jaya mengakui, kondisi Kaltim saat ini sudah bisa mengendalikan virus Covid-19.
Meski corona sudah melandai, pihaknya tetap mendorong warga dapat menerima dosis kedua vaksin booster
"Kegiatan vaksinasi terus kami lakukan, termasuk juga survei imunitas masyarakat Kaltim sudah tinggi. Vaksin keempat membuat kekebalan tubuh juga semakin meningkat lagi," tegasnya.
Data Dinkes Kaltim, hasil survei kekebalan tubuh warga Kaltim, diketahui sudah sebesar 99 persen
"Dengan kekebalan tubuh ini bisa menjaga dari varian baru virus Covid-19. Sudah transisi pelonggaran aktivitas, sehingga warga merasa tidak perlu lagi mendapat suntikan vaksin booster kedua," tegasnya. (tim redaksi Diksi)