DIKSI.CO, SAMARINDA - Beredar kabar di media sosial terkait protes seorang warga pembuat masker kain yang mengaku dirugikan atas tidak dibayarkannya 60 lusin masker kain yang telah dipesan langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Samarinda.
Kabar tersebut beredar luas di media sosial sejak Selasa (28/4/2020) kemarin.
"Kepada Yth BPBD Kota Samarinda, mohon maaf pak 10 hari kami sekeluarga mengerjakan 60 lusin masker BPBD. Saya menjahit sendiri, istri saya anak bantu setrika. Kami habiskan semua cadangan uang untuk modal. Begitu selesai dan diantar ternyata ditolak dengan alasan tidak ada uang untuk membayar," demikian redaksi di salah satu postingan di akun Facebook itu.
Dalam postingan tersebut disebutkan pula total kerugian yang ditaksir mencapai Rp. 2.350.000 ribu.
Menanggapi peristiwa tersebut, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang merespon serius keluhan warga yang telah terlanjur tersebar luas di medsos itu.
"Ini hanya kesalah pahaman saja, pasti akan kita bayar. Persoalannya kemarin memang belum ada uangnya karena terhalang urusan administrasi. Pasti dibayar, dan apa-apa itu jangan mengeluh di medsos. Kita beli, apalagi bulan puasa ini. Sampai seratus ribupun tetap kita beli,” ujar Syaharie Jaang saat ditanya awak media usai menghadiri serah terima bantuan di rumah jabatan wali kota, Jl. S Parman No.1, Kel. Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Rabu (29/4/2020).
Di lokasi yang sama, Sekretaris BPBD kota Samarinda, Hendra AH turut meluruskan persoalan ini. Ia mengatakan, pihaknya telah meminta anggota BPBD Samarinda untuk menemui yang bersangkutan.
"Salah informasi aja, ini anggota saya sudah saya perintahkan untuk menemui yang bersangkutan," pungkasnya.
Hendra pun mengaku bahwa persoalan ini telah diselesaikan secara baik-baik oleh pihak Pemkot dalam hal ini BPBD Samarinda selaku penanggungjawab dengan warga yang menyuarakan keluhannya melalui akun medsos tersebut.
"Persoalan masker ini sudah clear ini anggota saya udah saya minta selesaikan. Uangnya juga sudah ada, tinggal diselesaikan baik-baik," tutupnya. (tim redaksi Diksi)