Namun, berkat kebijakan Pemerintah Kota Samarinda, melalui Dinas Perhubungan, sejak November lalu, dermaga tersebut kini menjadi lebih aman dengan menggunakan pijakan kubus apung.
Proses pengerjaan dermaga dimulai pada tanggal 14 November dan berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 26-30 hari, meskipun masa kontraknya 35 hari.
Herwinata melaporkan bahwa masyarakat setempat sangat senang dengan perubahan ini, bahkan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam acara syukuran.
"Penggunaan kubus apung tidak hanya meningkatkan keamanan akses sungai, tetapi juga memfasilitasi berbagai kegiatan, seperti bongkar muat barang, dan memudahkan kapal untuk bersandar,"pungkasnya.
Keberhasilan proyek ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi infrastruktur seperti Dermaga Apung dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat di daerah terpinggirkan seperti Loa Kumbar. (redaksi)