Dia mengharapkan agar BEM sebagai representasi mahasiswa bisa memberikan kritik dengan bahasa yang tidak kasar.
Salah satu diksi yang dianggap kasar adalah kata ‘bajingan’.
Kata itu ditulis dalam karangan bunga bernada satire itu.
“Kami memastikan kepada BEM untuk tidak lupa marwah akademiknya," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro juga meminta Rektor Unair Mohammad Nasih untuk membatalkan pembekuan BEM Unair.
"Sudah memberi tahu Rektor Unair supaya batalkan pembekuan BEM dan dia mengatakan siap," pungkasnya. (*)