Masih hitungan kasar, BKAD Kaltim memproyeksi Kaltim bakal mengalami defisit keuangan sekitar Rp600 miliar pada tahun 2022.
"Pembiayaan sekitar 600an miliar defisit, selisihnya antara itu," tegasnya.
Menutupi perkiraan defisit keuangan itu, Pemprov Kaltim menggantungkan harapan adanya Silpa atau sisa lebih penggunaan anggaran tahun sebelumnya.
Sa'duddin memperkirakan realisasi anggaran APBD 2021 di akhir tahun sekitar 85 persen. Artinya Kaltim akan mengalami Silpa sebesar 15 persen dari APBD 2021.
"Menutupi defisit akan diambil dari Silpa tahun 2021 ini. Karena perkiraan kami akan ada Silpa akhir tahun ini," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)