“Anak-anak muda kita melihat peluang. Setelah adanya kelonggaran, masyarakat yang rindu berkumpul pasti mencari lokasi-lokasi untuk bertemu dengan teman atau kolega mereka. Nah itu yang kemudian dimanfaatkan,” sambungnya.
Keberadaan kedai-kedai di Samarinda, tentunya tidak hanya memberikan ruang bagi pelanggan untuk melakukan pertemuan, atau sekadar memanfaatkan waktu luang.
Namun secara langsung juga memberikan kesempatan bagi warga Samarinda untuk bekerja, dan mengurangi angka pengangguran yang nantinya diharapkan mampu memperbaiki kondisi perekonomian warga.
Sedangkan, untuk pelaku usaha yang belum memiliki tempat, bisa memanfaatkan internet untuk memasarkan produk mereka secara digital.
“Untuk urusan digital, internet itu sudah jadi makana sehari-hari anak muda. Tinggal bagaimana memanfaatkan kemudahan itu untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang menguntungkan dan memberikan manfaat,” pungkasnya. (advertorial)