Apalagi kondisi bangunan yang diamuk si jago merah dalam keadaan terkunci alias kosong ditinggal pemiliknya.
Mau tidak mau, untuk masuk ke dalam petugas harus memaksa masuk dengan menggunakan kampak serta hammer.
"Karena berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk," imbuhnya.
Sekira satu jam berjibaku, petugas akhirnya mampu menjinakkan kobaran api. Dari peristiwa itu, diketahui satu bangunan dua pintu yang dihuni dua kepala keluarga (KK) beranggotakan delapan jiwa.
Meski api berkobar cukup lama, namun bangunan dua lantai itu masih berdiri kokoh dan tak habis seutuhnya.
"Tetapi, alhamdulillah petugas kami dan teman-teman relawan berhasil masuk ke titik api, sehingga api berhasil dipadamkan," bebernya.