Ia kemudian turun langsung ke lokasi dan memerintahkan untuk segera menggali sungai buatan.
"Saya telepon Pak Muhaimin, 'Kalau tidak mau bantu pemerintah, saya minta maaf, saya harus bongkar swalayan Anda'," tegasnya.
Akhirnya, Pak Muhaimin menyerah.
"Sebenarnya kami hanya ingin mendengar langsung dari Pak Wali, bukan dari camat atau lurah," ujar Pak Muhaimin saat ditelepon Andi Harun.
Setelah mendapat izin, pekerjaan pun segera dilanjutkan.
Andi Harun menekankan bahwa dirinya sangat menghormati hak-hak warga, namun demi kepentingan orang banyak, ia akan terus berjalan tanpa beban.
"Insya Allah, saya akan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya. (*)