DIKSI.CO, BONTANG- Beberapa titik simpang jalan di Bontang sudah dijaga ketat oleh petugas gabungan setelah jalan protokol di pusat kota ditutup saat jam malam.
Namun tidak di simpang 4 bukit kusnodo, jalan masuk perbatasan antara Kota Bontang dengan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) itu ditutup total sementara selama masa corona virus disease (Covid-19).
Meski jalan menuju Kota Bontang sudah ditutup menggunakan water barrier dan pagar kawat oleh petugas, masih saja ada warga yang bandel.
Mereka yang hendak melewati jalan membuka jalur melalui sisi samping jalan. Meski kontur di samping jalan masih bebatuan dan tidak rata, mereka tetap menerobos. Hal ini dikarenakan tidak adanya penjagaan yang dilakukan oleh pihak petugas gabungan pencegahan Covid-19 di kawasan tersebut.
Doni Joan (17), salah satu warga Bontang yang tinggal tepat di samping simpang itu mengaku kesal dengan sikap masyarakat yang tiap hari sengaja menerobos jalan. Pun dirinya ternyata juga berupaya untuk melakukan penutupan di samping jalan hingga membuat lubang agar tidak ada lagi masyarakat yang lewat.
"Kemarin saya sama kakek bikin jalan di samping itu agak dalam lubangnya supaya gak bisa lewat, tetap aja ada yang bongkar, baru tadi pagi dilewatin lagi," ujar Doni, Jumat (17/4/2020).
Ia memahami, saat ini kondisi Kota Bontang masih waspada sejak adanya wabah pandemi Covid-19. Penutupan jalan yang menjadi kebijakan pemerintah kota pun didukung oleh Doni. Tentu untuk mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kadang kesel juga, harusnya kan paham kondisi sekarang," tuturnya.
Simpang 4 bukit kusnodo tersebut memang menjadi jalur alternatif lain yang biasa dilewati oleh kendaraan perusahaan dan masyarakat yang hendak pergi baik dari arah Bontang menuju Kutim, maupun sebaliknya.
Selain jalur itu, sebenarnya ada jalan yang bisa dilewati, yakni melewati jalur utama. Namun, jalur tersebut dinilai jauh karena warga harus memutar jauh ke arah kota. Sementara rumah ataupun tempat kerja mereka tidak jauh dari simpang tersebut.
"Itu penghadangnya (water barrier) banyak yang bocor, dibocorin terus buang airnya, makanya bisa digeser," ucap Doni sambil menunjuk ke arah jalan.
Ditambahkan Doni, sejak 4 hari lalu petugas sebenarnya sudah memasang tambahan pagar kawat di jalur itu. Namun tetap saja warga yang mau lewat masih menerobos.
"Apalagi sore, pokoknya jam kerja kadang jam 4 sampai sebelum magrib. Yang dari Teluk Pandan, Sangatta, itu lewat sini semua mau ke Bontang," imbuhnya.
Tim Diksi.co mencoba mendatangi salah satu warga yang berusaha melewati jalur ini. Yang bersangkutan adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan di kawasan Lok Tuan Bontang. Dalam kesehariannya, ia akui selalu melewati jalur itu untuk pergi kerja maupun pulang ke daerah Teluk Pandan, Kutim.
"Ini mau pulang kerja, dari Loktuan. Ya lewat sini, kalau ke kota harus mutar lagi jauh," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang Kamilan menyebut, pihaknya akan mencoba kembali melakukan evaluasi terhadap simpang 4 Bukit Kusnodo.
"Jalan itu sudah dipagar. Memang belum maksimal, saya dengar mereka (warga) bikin jalan lagi di samping. Kami lihat perkembangan dan dievaluasi nanti," tandasnya. (tim redaksi Diksi)