"Karena harga minyak mereka itu, kita duga dibeli dengan harga Rp 12.000 kemudian dijual dengan harga Rp 14.000," tuturnya.
"Nah kami pemkot menawarkan akan membeli dengan harga Rp 14.000 ribu, mereka akan tetap untung," sambungnya.
Andi Harun yang karib disapa AH itu menegaskan, kepentingan Pemkot berupaya agar tidak ada lagi antrian yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat.
"Bagi pemerintahan asas tertinggi ialah, melindungi keselamatan warga negara. Ini hukum tertinggi bagi Negara," tegasnya.
Maka dari itu AH menawarkan, solusi yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.
Ia pun menyampaikan dengan lugas, nama Wali Kota Samarinda menjadi jaminan atas pembayaran itu. Dengan berencana akan mendistribusikan kepada masyarakat dengan harga yang murah
"Mudah-mudahan ke 2 pasar modern ini bersedia, apabila mereka (pasar modern) tidak bersedia kami harus memastikan pola penjualan tidak lagi seperti sekarang yang menimbulkan kerumunan," katanya. (Advertorial)