Andi Harun mengakui bahwa keterlibatan pemuda, terutama generasi Z memang masih kurang terasa dalam periode pertama pemerintahannya.
"Jawaban saya tadi bahwa di periode pertama, kita menghadapi situasi yang tidak normal, yaitu pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun di awal pemerintahan. Kami harus konsentrasi menjaga dan mengendalikan penyebaran Covid-19, namun di sisi lain juga tetap menjaga agar kegiatan ekonomi bisa terus berjalan," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk memprioritaskan penanganan kesehatan dan ekonomi.
Selain itu, juga berupaya merealisasikan janji-janji kampanye yang telah disampaikan, salah satunya terkait penanganan banjir dan pembangunan infrastruktur di Samarinda.
"Kami juga harus mulai mewujudkan janji-janji kampanye, terutama soal penekanan banjir dan pembangunan infrastruktur, yang harus berjalan secara paralel. Namun, karena fokus kami lebih banyak terpusat pada pandemi, partisipasi anak muda memang terasa kurang pada periode awal tersebut," ujarnya.
Meskipun demikian, Andi Harun menegaskan bahwa di periode selanjutnya, ia akan lebih serius dalam melibatkan pemuda, sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku.
"Insya Allah ke depan, kami akan lebih membangun partisipasi anak muda dalam berbagai aspek pembangunan. Ini adalah bagian dari amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, serta Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kewirausahaan Nasional dan Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Pelayanan Kepemudaan," pungkasnya. (*)