Lebih lanjut, isu yang beredar sebut Dayat merupakan upaya pembunuhan karakter yang ditujukan kepada dirinya.
"Memang gak ada. Itu pembunuhan karakter aja dulu ada orang yang mau menjatuhkan lalu dibuat isu seperti itu jamannya politik," katanya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, yang jadi tertuduh akui memang pernah menjadi tenaga honorer di sekretariat Pemkot Samarinda.
"Iya saya pernah menjadi tenaga honorer di sekretariat pemkot, tapi gagal mendaftar CPNS pada tahun 2014," ujar Hisyam Husain, anak Wali Kota Samarinda, Waris Husain periode 1986 sampai dengan 1990 dan periode 1990 sampai dengan 1995.
Berdasarkan info yang dihimpun, isu pungutan liar (pungli) dengan iming-iming bakal lolos test cpns mengemuka saat apel bersama jajaran pemkot di balai kota Samarinda.
Dalam pesan khususnya, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang pernah menyindir kepada jajaran BKD untuk tidak ada lagi pungli atau suap bagi pegawai dan pejabat. (tim redaksi Diksi)