"Tentunya saya tidak nyaman melihat fenomena ini. Kita sebagai generasi muda harus mempersiapkan diri mulai sekarang. Karena itu, saya coba membangun sebuah wadah inkubasi bersifat organisasi di Samarinda. Kami memberi nama organisasi itu Samarinda Muda," ungkapnya.
Organisasi Samarinda Muda itu ditujukan sebagai wadah bagi kaula muda, untuk berdiskusi mengenai peluang usaha. Sebab Garin ingin menekankan kalau berwirausaha itu tidak melulu tentang pendanaan saja. Karena sejatinya, modal utama adalah pokok pikiran dan kebiasaan perilaku sekitar dengan masyarakat.
"Karena saya dulunya juga merintis usaha juga pake ponsel. Lalu membuat membuat sosial media dan perlahan-lahan mempromosikan dengan teman-teman sekitar. Sehingga mempunyai modal untuk biaya marketing. Sampai pada suatu ketika saya bisa mengendorse banyak orang," ungkap pria kelahiran 1993 itu.
Karena memiliki pengalaman dan modal terlebih dulu, Garin pun merasa memiliki kewajiban untuk memupuk pola pikir para generasi milenial agar melek dunia usaha.
Garin juga mengatakan ia nantinya akan memberikan bantuan modal mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta untuk satu sampai tiga kelompok dengan syarat dan seleksi yang telah ditentukan.
"Saya pasti memberikan contoh pengalaman yang saya rasakan. Saya juga ingin anak muda dapat berperan aktif mendukung kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dengan tujuan agar dapat terus berkembang dan maju," pungkasnya. (tim redaksi)