DIKSI.CO, TENGGARONG - Sekitar 137 orang warga binaan perempuan (WBP) dari total keseluruhan 364 orang WBP dan 20 orang petugas di Lapas Klas II A Tenggarong dinyatakan terpapar positif covid-19.
Kalapas Klas II A Tenggarong Sri Astiana menyebutkan, kemungkinan besar hal tersebut terjadi berawal dari warga binaan yang sebelumnya dirawat inap di RSUD AM Parikesit selama satu minggu lamanya.
Setelah menjalani perawatan WBP tersebut di perbolehkan pulang dan kembali ke Lapas. WBP tersebut melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dari satu kamar khusus yang telah dikosongkan.
Sebelum melakukan isolasi mandiri WBP yang bersangkutan tersebut di rapid test dan test antibodi, lalu dengan hasil non reaktif.
Selama isolasi mandiri masih berjalan ada WBP lainnya yang mengeluhkan sakit, lalu dilakukan rapid test, dengan hasil reaktif.
"Kami lakukan rapid juga tetapi tidak satu kamar, untuk menindak lanjuti itu kami lakukan tracking," ujarnya, Rabu (24/2/2021).
Lanjutnya, pihak Lapas kembali melakukan rapid test kepada WBP yang sebelumnya kembali dari RS yang masih menjalani isolasi mandiri, ternyata hasilnya reaktif.
Adapun petugas yang melakukan rapid antigen secara mandiri dan ternyata hasilnya positif, lalu petugas tersebut melakukan isolasi mandiri. Kemudian dilakukan test PCR lalu hasilnya dinyatakan positif covid-19.
Karena ada satu WBP yang reaktif dan satu petugas yang positif, pihak lapas melakukan tracking kepada seluruh petugas dan WBP secara bertahap sejak 16 Februari lalu.
Dari hasil test yang dilakukan terdapat 20 orang petugas yang terpapar covid-19, empat orang diantaranya dinyatakan sembuh dan 137 orang WBP yang terkonfirmasi positif dan satu orang telah dinyatakan sembuh.
WBP yang sehat sekitar 131 orang dievakuasi ke LPKA Samarinda dan 96 orang WBP yang positif serta yang masih menunggu hasil tetap berada di Lapas Perempuan Tenggarong.
Asti menambahkan, bahwa pihaknya secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan bekerja sama dengan BPBD Kukar. Untuk pencegahan sudah dilakukan secara prosedur , ada 12 langkah penanggulangan yang diperintahkan oleh pusat Direktorat Pemasyarakatan.
Mudah-mudahan dengan kejadian ini mendapatkan hal yang baik dan akhirnya berpikir menambah kapasitas lapas," harapnya. (tim redaksi Diksi)