DIKSI.CO, SAMARINDA - Jelang pencoblosan pada 9 Desember, Pilwali Samarinda diwarnai dengan dugaan kegiatan money politic yang kian masif.
Di hari yang sama, Selasa (8/12/2020), dua foto bergambar uang pecahan Rp 100 ribu rupiah dengan kartu nama bergambar kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda beredar di jagat media sosial WhatsApp.
Salah satunya kartu nama tersebut bergambarkan nomor urut 03 Zairin-Sarwono.
Setelah dikonfirmasi ke Ketua tim pemenangan Paslon 03 Mursyid Abdul Rasyid, ia mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Gak ada, yang jelas kami tidak ada bagi-bagi sesuatu," ujar Mursyid sapaannya saat dikonfirmasi awak media.
Mursyid menganggap dalam ranah politik apapun bisa saja terjadi. Ia menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan momen jelang pemilihan.
"Semuanya bisa saja terjadi. Kalau memang silahkan saja tampung. Jangan tanya ke kami. Kami tidak ada melakukan hal seperti itu," ujarnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, lembaga pengawas Pilkada Samarinda yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda mengatakan bahwa pihaknya melalui panitia pengawas kecamatan (Panwascam) sudah melakukan penelusuran ke lokasi yang diduga ada kegiatan money politic di Kelurahan Sengkotek.
"Panwascam kami sudah ke lokasi. Hasilnya pertama minim petunjuk. Misalnya beberapa warga mengaku tidak tahu," kata Komisioner Bawaslu Samarinda Imam Sutanto.
Imam mengimbau masyarakat agar dapat bekerja sama mengawasi kegiatan-kegiatan yang melanggar aturan penyelenggaraan Pilwali.
"Bantu kita (Bawaslu) juga lah. Kalau ada temuan dengan bukti video, alamat, siapa yang memberi, pasti akan kami tindaklanjuti. Apalagi kalau yang menemukan langsung petugas kami," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)