DIKSI.CO, BONTANG - Pemerintah pusat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah wabah pandemi corona virus disease (Covid-19), ada penyakit lain yang juga mengancam, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Terlebih pada musim pancaroba pada April sampai Mei, data statistik Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya kasus demam berdarah.
Hal ini mendapat tanggapan dari Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlena dengan adanya Covid-19. Justru kesehatan yang harus dijaga juga menyangkut penyakit lain, seperti DBD.
"Saya sudah bilang, kita tidak boleh terlena dengan Covid-19, sementara ada faktor lain penyebab kematian di Indonesia itu demam berdarah," tegas Neni.
Sebelum masuknya wabah Covid-19, Pemerintah Kota Bontang sebelumnya melakukan berbagai upaya pencegahan DBD di Bontang, salah satunya dengan kegiatan pengasapan (fogging) guna membunuh serangga.
Demam berdarah itu kan infeksi dengan tingkat kematian tertinggi, ini gak boleh dibiarkan. Kami sudah lakukan fogging, tetap ada itu. Kemarin ada kasus demam berdarah di Loktuan juga sudah fogging di sekitarnya.
Dalam perencanaannya, jadwal fogging di Bontang selanjutnya akan dilakukan pada bulan Juni mendatang. Selain itu, penyebaran bubuk abate juga dilakukan guna membunuh telur dan jentik nyamuk atau larva serangga yang hidup di genangan air sebelum menjadi dewasa. Sehingga mencegah penyebaran virus penyakit yang dibawa oleh nyamuk atau serangga tersebut, termasuk demam berdarah.
Diakui Neni, pihaknya telah membagi tugas dengan perusahaan setempat, terutama di area buffer zone, untuk tetap melakukan fogging.
"Mudahan Covid-19 ini cepat selesai lah. Kayak perang dunia, di rumah aja," harapnya.
Sementara untuk pasien DBD di Bontang, Neni belum bisa pastikan jumlahnya. Namun hal itu diaebut tetap menjadi kewaspadaan Pemkot Bontang.
"Kayaknya belum ada, kemarin ada gejala di Loktuan tapi di-opname di Rumah Sakit PKT. Setiap saat pasti ada sih kalau gejala," ujarnya.
"Yang parah ini kalau ada pasien rujukan dari Marangkayu dan sekitar luar Bontang, karena mereka pasti lari ke sini," tambahnya.
Terpisah, Tim Surveilans Dinas Kesehatan Bontang Adi Permana mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bontang. Setelah kondisi dan situasi normal, ia akan kembali melakukan fogging ke beberapa tempat.
"Sudah selesai Covid-19 ini, baru lanjut lagi untuk itu (fogging). Kalau dilihat tren sekarang ini meningkat, nanti turun lagi. Tapi tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini tidak terlalu lah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)