DIKSI.CO, SAMARINDA - Selasa (20/09/2022), Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) riview dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) yang dilaksanakan di ruang rapat Balai Kota.
Kegiatan itu dalam rangka untuk menanggulangi banjir dan longsor di Kota Tepian.
Kegiatan itu dihadiri oleh Walikota Samarinda, Dandim 0901/Samarinda, Kapolresta Samarinda, dan beberapa OPD.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun Mengatakan, bahwa FGD akan menjadi dasar rencana penanggulangan banjir dan longsor di Kota Samarinda.
Dasar rencana penanggulangan bencana banjir dan longsor ini akan menjadi nafas dalam hal pembahasan APBD dan penyusunan program.
"Termasuk program sosialisasi ke masyarakat terhadap titik titik yang dianggap rawan banjir dan longsor di satu sisi itu edukasi terhadap masyarakat, di satu sisi menjadi panduan pemerintah Kota dalam merumuskan program-program penanganan banjir dan longsor," ujar Andi Harun saat wawancara usai rapat FGD.
"Kita telah memasang pengumuman rawan longsor di beberapa titik bahwa lokasi ini adalah lokasi rawan longsor," lanjutnya.
Dengan adanya pengumuman itu, Andi Harun berharap, kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor tersebut untuk mencari alternatif tempat tinggal.
"Mudah-mudahan dengan adanya pengumuman ini ada semacam keinginan dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan longsor untuk mencari alternatif tempat tinggal atau keluarga dan sebagainya," ujar Andi Harun.
Andi Harun mengatakan, bahwa langkah yang diambil itu karena pemerintah tidak bisa banyak intervensi, terutama terhadap kondisi tidak terduga seperti longsor.
"Relatif tidak sama dengan banjir kan kalau banjir kita bisa evakuasi, sementara kalau longsor kita tidak bisa prediksi kapan datangnya," pungkasnya. (Advertorial)