Ia mengungkapkan bahwa meskipun dokumen sudah siap proyek ini masih membutuhkan proses panjang.
Ke depan, pembangunan kereta api akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat.
"Ini bukan hanya untuk mengatasi kemacetan tetapi juga untuk mendorong ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup warga Samarinda," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menambahkan bahwa proyek ini dapat mempercepat perkembangan wilayah, meskipun pada tahap awal, secara finansial kereta api tersebut belum layak.
"Pembangunan ini membutuhkan investasi sekitar 8 triliun rupiah yang saat ini sulit untuk dipenuhi hanya dengan anggaran daerah," pungkasnya. (*)