Jumat, 22 November 2024

Ulap Doyo Menjadi Komoditi Ekspor, dari Nusantara hingga Mancanegara

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 19 November 2020 10:26

Produk-produk ulap doyo yang siap di pasarkan/IST

DIKSI.CO, TENGGARONG – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang Tenun ulap doyo  yang merupakan budaya dan ciri khas Kalimantan menjadi komditi ekspor hingga mencapai Nusantara dan Mancanegara. 

Imam Rojiki Pengrajin tenun di Kutai Kartanegara mengatakan, kerajinan tenun ulap doyo  mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri  yang  merupakan budaya turun temurun warisan dari nenek moyang. 

Dengan perkembangan jaman tenun ulap doyo menjadi komoditi ekspor , pada tahun 2009 ia memulai UMKM dari awal untuk menggerakkan kembali kerajinan tenun ulap doyo tersebut. 

"Turun temurun, kami hanya meneruskan kerajinan rumah tangga orang tua nenek moyang kita," kata Rojiki. 

Prosesnya agar dapat di gunakan sebagai bahan baku tenun, daun doyo harus di keringkan dan disayat mengikuti arah serat daun hingga menjadi serat yang halus, serat-serat daun doyo kemudian di jalin dan dilinting hingga membentuk benang. 

Selanjutnya, bahan baku benang yang didapat pada masyarakat yang mencari daun doyo yang sudah di proses menjadi benang yang kemudian ia beli untuk di tenun, bahan baku benang tersebut didapat dari daerah hulu mahakam yakni Muara Leka, Perigik, Pentat, serta Tanjung Isui.

Untuk pemasaran UMKM di bidang kerajinan tenun ulap doyo tersebut sudah mencapai ke luar kota dan luar negeri yakni Jerman, Jepang serta Belanda yang mereka gunakan untuk fashion di daerahnya. 

"Pemasaran sudah mencakup dalam dan luar negeri," ujarnya. 

Dia juga bekerja sama dengan perusahaan di bali untuk mempromosikan hasil kerajinan yakni tenunan, home decor, dan kain tenun, kepada pengunjung dari nusantara maupun mancanegara. 

Pada UMKM bidang kerajinan tenun ulap doyo dalam sebulan kurang lebih mencapai sekitar Rp. 30.000.000 sebelum masa pandemi.

Sementara pada awal pandemi penghasilan drastis merosot  karena pengiriman yang dipending, dan tidak ada pengunjung yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Dalam pemasaran tersebut yang di andalkan kunjungan pengunjung baik dalam negeri maupun luar negri yang juga merupakan penunjang bagi pariwisata. 

Dia berharap, kepada pemerintah daerah agar memperhatikan para pengrajin yang ada di kukar untuk mengenalkan dan memasarkan produk-produk UMKM di Kukar serta memberi fasilitas ke pada pengrajin untuk mengembangkan produktivitas. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews