DIKSI.CO, TENGGARONG – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang Tenun ulap doyo yang merupakan budaya dan ciri khas Kalimantan menjadi komditi ekspor hingga mencapai Nusantara dan Mancanegara.
Imam Rojiki Pengrajin tenun di Kutai Kartanegara mengatakan, kerajinan tenun ulap doyo mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yang merupakan budaya turun temurun warisan dari nenek moyang.
Dengan perkembangan jaman tenun ulap doyo menjadi komoditi ekspor , pada tahun 2009 ia memulai UMKM dari awal untuk menggerakkan kembali kerajinan tenun ulap doyo tersebut.
"Turun temurun, kami hanya meneruskan kerajinan rumah tangga orang tua nenek moyang kita," kata Rojiki.
Prosesnya agar dapat di gunakan sebagai bahan baku tenun, daun doyo harus di keringkan dan disayat mengikuti arah serat daun hingga menjadi serat yang halus, serat-serat daun doyo kemudian di jalin dan dilinting hingga membentuk benang.
Selanjutnya, bahan baku benang yang didapat pada masyarakat yang mencari daun doyo yang sudah di proses menjadi benang yang kemudian ia beli untuk di tenun, bahan baku benang tersebut didapat dari daerah hulu mahakam yakni Muara Leka, Perigik, Pentat, serta Tanjung Isui.
Untuk pemasaran UMKM di bidang kerajinan tenun ulap doyo tersebut sudah mencapai ke luar kota dan luar negeri yakni Jerman, Jepang serta Belanda yang mereka gunakan untuk fashion di daerahnya.