DIKSI.CO, TENGGARONG - Warga yang ada di Kukar saat ini masih mencoba untuk terus bisa memanfaatkan peluang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kutai Kartanegara (Kukar), termasuk untuk bidang Kerajinan Menjahit dan Bordir.
UMKM dinilai jadi solusi di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemic Covid-19
Salah satu warga, Ahmad Romeli mengatakan, melihat dari sisi peluang usaha garmen atau perkainan yang omsetnya banyak, yang tidak hanya terfokus pada menjahit, tetapi bisa juga bordir.
Ia sampaikan, kalau di Jawa persaingan sangat ketat dari segi harga yang saling menjatuhkan. Dirinya pun melihat ada peluang usaha di Kalimantan Timur (Kaltim).
Ahmad Romeli merantau dari Jawa hingga ke Kaltim, kemudian ia mencoba membuka usaha menjahit yang hasilnya lumayan menjanjikan.
"Ternyata di sini sedikit menjanjikanlah, ada prospek ke depan lebih bagus dari pada di Jawa," kata Ahmad Romeli.
Seiring dengan berjalannya waktu semakin tahun makin meningkat dan semakin banyak di kenal dengan memberikan servis yang terbaik kepada pelanggan.
Saat ini, ia mampu mengerjakan minimal membuat 3 baju kalau full bisa 4 sampai 5 baju dalam sehari dengan keuntungan rata-rata sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta dalam sebulan.
Kemudian kata Ahmad Romeli, pemerintah mensupport dan memesan sekitar 1.000 lebih masker, dengan adanya wabah pandemi omset para penjahit menjadi bertambah naik.
"Adanya pandemi justru tambah naik omsetnya bagi para penjahit," pungkasnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur mendukung integrasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang ditujukan khusus kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).
Mereka berkomitmen untuk mendukung tercapainya UMKM 4.O, yakni UMKM yang memiliki akses pemasaran melalui digital, seperti e-commerce, sertifikasi, pembiayaan dan pembayaran nontunai.
KPwBI Kaltim bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kukar dalam menjalankan progam edukasi dan sosiaisasi terkait pemanfaatan sarana digital, khususnya disituasi pandemi Covid-19 saat ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Tutuk S.H. Cahyono menjelaskan, BI sebagai otoritas sistem transaksi ingin menguatkan pelaku UMKM untuk bisa berbisnis secara online dan melakukan pembayaran secara online, sehingga proses transaksi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
“BI memberikan penguatan kepada UMKM di era digital dan covid. Melakukan pembayaran secara online, jadi tidak lagi bersentuhan, konsumen bisa menggunakan Hp untuk bayar dari rumah nanti, barang bisa minta diantar,” jelasnya, Selasa (8/9/20) di Pendopo Bupati Kukar, Tenggarong. (advertorial)