Jaringan ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan domestik bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan dan partainya yang berkuasa.
Sementara akun Rusia terlibat dalam "posting silang dan memperkuat konten dengan cara yang tidak autentik, terkoordinasi untuk tujuan politik", termasuk mempromosikan Rusia Bersatu yang berkuasa dan menyerang para pembangkang politik.
Sebelumnya Twitter juga sempat memberikan 'cap' kepada cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dianggap sesat dan misinformasi.
Cap tersebut adalah sebuah peringatan agar pengguna mengecek fakta terlebih dahulu mengenai cuitan Trump.
Pihak Twitter merasa cuitan Trump melanggar kebijakan mereka soal informasi yang kredibel. Termasuk membatasi penyebaran informasi yang berbahaya. (*)
Artikel ini telah tayang di CNBC INDONESIA dengan judul "Twitter Hapus Akun Terkait China, Rusia & Turki, Ada Apa?", https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200612070815-37-164803/twitter-hapus-akun-terkait-china-rusia-turki-ada-apa