DIKSI.CO, BONTANG- Pasca meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) anak laki-laki berusia 8 tahun dengan hasil rapid test positif, Jumat (24/4), RSUD Taman Husada Bontang telah menutup ruang instalasi gawat darurat (IGD) selama 14 hari ke depan.
Wakil Direktur RSUD Taman Husada drg Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, meski ruang IGD sudah ditutup, pihaknya telah menyiapkan ruang IGD sementara untuk menampung sewaktu-waktu ada pasien non-Covid-19 atau gawat darurat yang harus segera mendapat penanganan medis.
"IGD sudah ditutup, kami siapkan IGD sementara di selasar poli. Mereka bisa dirawat di sana," katanya.
Selain penutupan IGD, semua pelayanan poli di RSUD juga ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan. Untuk pasien yang ingin melakukan kontrol kesehatan atau pemeriksaan non-Covid-19 diarahkan ke rumah sakit lain yang ada di Bontang.
Saat ini, di RSUD Taman Husada Bontang terdapat 13 poli, di antaranya KIA, MCU, saraf, kulit kelamin, penyakit dalam, jantung, gizi, gigi dan mulut, THT, mata, bedah, kandungan, dan poli anak. Adapun 1 tambahan poli yakni geriatri untuk pasien usia lanjut, turut ditutup sementara.
Situasi di RSUD Taman Husada Bontang terpantau sepi dua hari terakhir. Kemarin (25/4), mulai pagi hingga sore tidak ada satupun pengunjung yang masuk ke gedung utama. Malam harinya, hanya terlihat ada beberapa petugas kebersihan, keamanan dan perawat non-Covid-19 yang berjaga di IGD sementara.
Sebelumnya, seorang anak 8 tahun yang telah dirawat di RSIB Yabis selama 18 hari dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (24/4) pukul 02.00. Sebelum meninggal, ia sempat dirujuk ke ruang IGD RSUD Taman Husada. Belum sempat masuk ke ruang isolasi, anak tersebut sudah menghembuskan napas terakhirnya.
Yang bersangkutan kini telah dimakamkan di Bontang Lestari pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 Wita, menggunakan protokol kesehatan dan dimasukkan ke dalam peti. Petugas yang memakamkan pun menggunakan APD lengkap. (tim redaksi Diksi)