Jumat, 1 November 2024

Tinjau Progres Terowongan Sultan Alimudin, Sekda Samarinda Berharap Proyek Selesai Sesuai Target

Koresponden:
Alamin
Rabu, 22 Mei 2024 16:7

Hero Mardanus Satyawan saat meninjau progres pembangunan terowongan di Jalan Sultan Alimudin pada Rabu (22/5/2024).

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda Hero Mardanus Satyawan meninjau progres pembangunan terowongan di Jalan Sultan Alimudin pada Rabu (22/5/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Hero didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti.

Ia menyebut bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memantau sejauh mana progres pembangunan terowongan tersebut  serta mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin terjadi ke depannya.

"Kunjungan hari ini untuk memonitor pekerjaan sejauh mana yang sudah dicapai progres dari terowongan dan kita juga melihat apa saja yang menjadi kendala yang kita prediksi nantinya akan terjadi terhadap pekerjaan terowongan ini," ujar Hero.

Saat ini, panjang terowongan telah mencapai 137 meter dari sisi Alimudin dan direncanakan akan bertambah 9 meter lagi.

Hero berharap pekerjaan ini dapat selesai sesuai target pada bulan November mendatang.

Sementara itu, Desy Damayanti menjelaskan bahwa peninjauan rutin oleh Sekda ini dilakukan untuk memastikan kemajuan pekerjaan terowongan.

"Secara rutin Pak Sekda mau melihat kemajuan pekerjaan di terowongan ini. Posisi galian saat ini sudah mencapai 137 meter dari sisi Hasanuddin dan 10 meter dari sisi Kakap. Jadi, ini hanya tinjauan," jelas Desy.

Ia juga menyebutkan bahwa panjang total terowongan akan mencapai 200 meter di kedua sisi, yakni sisi Alimudin dan sisi Kakap.

Estimasi penyelesaian seluruh terowongan ini diperkirakan pada bulan Oktober.

"Kalau dari sisi Kakap, panjangnya akan mencapai 200 meter, begitu juga dari sisi Alimudin. Estimasi selesainya Kalau menurut kontraktor, tembusnya itu di Oktober. Kalau rampung semua di Oktober untuk tembusnya utama ini," tuturnya.

Desy menegaskan bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk proyek ini telah selesai dan tidak ada kendala berarti dari segi dampak lingkungan dan sosial, terutama di sisi Kakap dan Alimudin.

"Untuk Amdalnya sudah selesai. Untuk dampak lingkungan dan dampak sosialnya kalau di sisi Kakap sudah selesai, kalau di sisi Alimudin juga sudah selesai," terang Desy.

Terkait dengan akses dan arus lalu lintas di sekitar proyek, ia menjelaskan bahwa saat ini belum ada keputusan final apakah jalan di depan Rumah Sakit akan dijadikan satu arah atau dua arah setelah terowongan selesai dibangun.

"Terkait dengan beberapa arus yang bisa melewati terowongan, dari perencanaan awal itu cuma bisa satu jalur. Untuk lalu lintas di depan rumah sakit nanti kita bahas setelah proses pembangunan ini selesai. Apakah nanti di depan rumah sakit satu arah atau dua arah, itu prosesnya b apakah pekerjaannya terowongan ini dulu," ujarnya.

Desy juga menyampaikan bahwa proyek terowongan ini sempat mengalami keterlambatan pembebasan lahan di sisi Kakap.

Namun, pihaknya optimistis proyek ini dapat selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

"Kalau menurut pelaksana, schedule terhambat karena sisi Kakap kan terlambat pembebasan lahannya," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews