DIKSI.CO - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kualitas Desa Wisata dan pengelolaan Toilet Bersih di Samarinda.
Kegiatan itu berlangsung di Rumah Ulin Arya, Jalan Teluk Batu Bayur, Samarinda, pada Jum’at (8/11/2024).
Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Bambang Cahyo Murdoko, mengatakan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pengelola desa wisata dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan destinasi wisata, sekaligus meningkatkan kualitas fasilitas umum, seperti toilet, untuk menarik lebih banyak pengunjung.
"Kami fokuskan pada desa wisata yang bersih, sesuai dengan unsur Sapta Pesona yang mencakup kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan kenangan. Sampah yang berserakan di destinasi wisata dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pengunjung dan merusak kesan positif terhadap desa wisata tersebut," ujar Bambang.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Menurutnya, sampah yang tidak terkelola dengan baik tidak hanya merusak estetika tetapi juga bisa menjadi sumber daya ekonomi.
“Kami berharap melalui Bimtek ini, pengelola desa wisata dapat mengelola sampah dengan cara yang lebih produktif. Sampah bisa dipilah dan dimanfaatkan, misalnya sampah organik seperti daun-daunan bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan plastik bisa didaur ulang menjadi produk kreatif seperti cenderamata," katanya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa kebersihan fasilitas umum, seperti toilet, juga memiliki dampak besar terhadap pengalaman wisatawan.
“Toilet yang bersih dan harum menjadi salah satu fasilitas yang tak kalah penting dalam destinasi wisata jika toilet tidak terawat, pengunjung bisa merasa tidak nyaman dan enggan kembali. Sebaliknya, toilet yang bersih, nyaman, dan menarik bisa menjadi daya tarik tersendiri dan bahkan bisa menjadi bahan promosi untuk wisatawan yang datang," tuturnya.
Bimtek ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari 10 kecamatan di Kota Samarinda. Peserta terdiri dari pengelola desa wisata, perangkat dinas terkait, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pengetahuan teknis dan praktik tentang bagaimana cara mengelola sampah dengan baik, serta bagaimana meningkatkan kualitas toilet agar sesuai dengan standar kebersihan dan kenyamanan bagi wisatawan. (*)