“Kami memiliki empat pemain dan satu cadangan. Meskipun strategi kami sederhana, karena kami sudah terbiasa, kami bisa menyesuaikan diri dengan baik,” tuturnya.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, Alvando juga menyoroti beberapa tantangan dalam pengembangan olahraga basket di Kaltim.
Ia berpendapat bahwa meskipun dukungan pemerintah cukup baik, pembinaan olahraga sejak usia dini masih perlu ditingkatkan.
“Kami melihat potensi di level SD, tetapi pembinaannya belum optimal,” jelasnya.
Ia berharap agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim dapat meningkatkan kualitas dan pemerataan program pembinaan olahraga di seluruh daerah.
“Semoga ada peningkatan dan pemerataan dalam pengembangan olahraga di berbagai daerah,” pungkasnya.
Kemenangan ini tidak hanya membawa pulang trofi, tetapi juga menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih cerah untuk olahraga basket di Kalimantan Timur. (Adv)