Sabtu, 23 November 2024

Tim Gugus Tugas Covid-19 di Samarinda Garda Terdepan Semua Evakuasi, BPBD: Karena yang Lain Takut

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Senin, 27 April 2020 10:29

Terpantau, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Samarinda menggunakan APD saat evakuasi jenazah di kawasan Perum GTS, Loa Janan Ilir pada Jumat lalu/HO

DIKSI.CO, SAMARINDA- Sejak merebaknya pandemi Covid-19 secara global, stigma buruk bagi setiap kejadian yang ada di masyarakat turut mempengaruhi, tak terkecuali di Kota Tepian. Semisal adanya orang yang sakit mendadak di pinggir jalan, hingga warga yang tewas seketika.

Guna melakukan evakuasi terhadap korban-korban tersebut, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Samarinda mau tak mau dalam kondisi sekarang harus mengambil alih evakuasi tersebut, lantaran adanya ketakutan yang berlebih saat ini.

Terakhir, dalam catatan media ini diketahui, tim gugus tugas melakukan evakuasi terhadap jenazah Suprianto (42) yang mendadak mengalami kejang-kejang dan setelahnya tewas di sebuah bangku kayu di depan salah satu ruko di Blok E 3, RT 31, Perumahan Grand Taman Sari (GTS) Jalan HAMM Rifadin, Loa Janan Ilir, Jumat (24/4/2020).

"Sebenarnya bukan tugas utama kami (evakuasi jenazah), cuman kaitannya sekarang beberapa instansi tidak ada yang berani," kata Ifran, kabid Kedaruratan BPBD Samarinda, Senin (27/4/2020).

"Ya, istilahnya paranoid, bahkan layanan 119 (rumah sakit) saja tidak berani turun menjemput. Kalau dulu, begitu ada mayat tim evakuasi dari mana-mana pasti berebut," sambungnya.

Dengan demikian, lanjut Ifran, maka mau tidak mau tim gugus tugas lah yang mengambil alih setiap ada kejadian saat ini. Namun tetap sesuai dengan prosedur yang berlaku, yakni penggunaan APD.

Saat disinggung mengenai stok APD yang dimilik tim gugus tugas saat ini, Ifran mengaku tidak ada masalah lantaran pasokan masih terbilang cukup.

Lebih jauh dijelaskannya, kalau penggunaan APD sendiri tidak hanya satu kali pakai. Ada beberapa produk yang mampu bertahan hingga 10 kali pemakaian dengan cara dicuci ulang.

Namun penggunaan APD yang diklaim Ifran lebih safety tersebut hanya digunakan saat tim gugus tugas melakukan evakuasi kepada korban-korban hasil kontak tracing pasien positif Covid-19.

"Jadi tergantung kondisinya, kalau evakuasi biasa saja pakai APD yang sekali pakai," imbuhnya.

Meski nantinya tim gugus akan kekurangan APD, namun hal tersebut bisa dengan cepat ditanggulangi oleh Dinas Kesehatan (Diskes) yang telah memiliki stok cadangan.

Selain itu, bantuan pemberian APD dari pihak swasta hingga saat ini masih terus diterima oleh tim gugus tugas, karena hal tersebut akan sangat membantu dalam setiap proses evakuasi.

"Kalau anggota saya apapun kejadiannya harus tetap pakai APD kami tidak mau ambil resiko dua kali, maka dari itu siapapun yang mau memberi bantuan akan sangat berguna bagi kami," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews