Jumat, 22 November 2024

Tiga Hari Pencarian, Tim SAR Gabungan Temukan Jenazah Motoris Sejauh 11 Kilometer

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 15 Desember 2020 9:5

FOTO : Tim SAR gabungan saat melakukan proses evakuasi jenazah motoris yang ditemukan pada pencarian hari ke-tiga/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Setelah tiga hari melakukan upaya pencarian sosok motoris PT Pelindo IV cabang Samarinda yang dikabarkan tenggelam di Sungai Mahakam pada Minggu 13 Desember lalu akhirnya membuahkan hasil. 

Pria bernama Wahyudi itu ditemukan tewas mengambang sejauh 11 kilometer dari titiknya tenggelam pada Selasa (15/12/2020) pukul 04.00 Wita subuh tadi. Tepatnya di perairan Mahakam kawasan Kelurahan Selili, tak jauh dari tempat pelelangan ikan tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah pria 23 tahun itu. 

"Yang pertama kali menginformasikan kapal pencari kayu. Kemudian diteruskan dan kami mendapatkan kabar penemuan ini dari siaran radio KSOP (Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta melalui, Koordinator Siaga Basarnas Samarinda, Riqi Efendi, siang tadi.

Jauhnya titik penemuan korban, lanjut Riqi, juga dipengaruhi oleh lokasi awal tenggelamnya. Tenggelam di tengah Sungai Mahakam dengan arus bawah yang kuat membuat jasad pemuda malang itu hingga terseret sejauh 11 kilometer. 

Dalam proses evakuasi, tim SAR sempat mendapatkan kendala. Mobil ambulans yang tak bisa merapat ke tepi sungai membuat titik evakuasi berpindah. 

Jasad yang sudah membengkak itu dibawa terlebih dahulu ke kawasan Kelurahan Teluk Lerong. Setelah itu, baru lah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Abdul Wahab Sjahranie. 

Ditanya kondisi korban saat ditemukan, Riqi menerangkan jika korban tidak menggunakan life jaket atau pelampung. Hanya mengenakan seragam PT Pelindo IV

"Terus kami serahkan ke Polair dan Inafis Polresta Samarinda mengarah ke RSUD AWS," kuncinya. 

Terpisah, Manager Pelayanan Kapal PT Pelindo IV, Alwi Tunru menuturkan, jika korban akan dikebumikan di Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), kampung kelahirannya. 

"Saya sedang di Balikpapan, (korban) langsung di antar ke Sulawesi, saya yang mewakili atas nama Pelindo IV cabang Samarinda," tuturnya. 

Disinggung soal life jaket yang tidak dikenakan korban, padahal merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam bekerja, Alwi mengatakan jika pelampung tersebut kemungkinan terlepas. Termasuk sepatu dan jaket yang tidak ditemukan pada jenazah korban.

"Tadi pagi saya konfirmasi ke tim SAR juga, itu bisa saja terbuka pak. Hari pertama sore pas kami penyisiran, kami juga temukan life jaket juga pak," ungkapnya. 

Mengetahui alat keselamatan diri yang terbuka, Alwi melaporkan penemuan itu ke pihak KSOP Kelas II Samarinda. Nantinya seluruh alat keselamatan termasuk kapal PT Pelindo IV cabang Samarinda akan diperiksa kelayakannya. 

"Pemeriksaan itu ranahnya KSOP. Sudah kami laporkan, nanti tim sarpras (sarana dan prasarana) yang memeriksa. Kami tinggal tunggu surat balasan saja," tutupnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews