DIKSI.CO, SAMARINDA - Untuk kesekian kalinya, Jembatan Mahakam ditabrak oleh kapal yang berlalu lalang di bawahnya.
Terbaru, Jembatan Mahakam kembali ditabrak, pada Senin pagi tadi (30/8/2021). Pelakunya kapal tongkang batu bara.
Dari catatan KSOP Samarinda, Jembatan Mahakam telah tertabrak sebanyak 17 kali.
Tim dari Dinas PUPR Kaltim, dan beberapa instansi lainnya bergerak melakukan pemeriksaan secara visual, terkait kondisi struktur jembatan pasca ditabrak kapal tongkang.
Hasil pemeriksaan awal, Jembatan Mahakam masih dalam kondisi baik dan masih layak dilalui warga.
"Kondisi Jembatan Mahakam yang tertabrak tongkang pada Senin lalu, masih baik dan layak dilewati pemakai jalan," kata Syafranuddin, Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Kalimantan Timur dalam rilis resminya Rabu (1/9/2021).
Diketahui, tim yang melakukan pemeriksaan visual di Jembatan Mahakam berasal dari, Dinas PUPR Kaltim, BBPJN Kaltim, P2JN Kaltim, Polairud Polda Kaltim, dan Core Team, Bantek BBPJN Kaltim.
Meski masih dalam kondisi baik, selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan secara mendetail bersama tim ahli Direktorat Pembangunan Jembatan.
"Untuk mengevaluasi struktur jembatan terhadap dampak impact Tongkang Intan Kelana yang ditarik Tug Boat (TB) JKW Mahakam 2," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan visual tidak terjadi pergeseran posisi pada delatasi pelat lantai jembatan pada segmen pier 3 dan 4.
“Pada pier 3 dan 4 hanya terjadi rekahan tanah sedimentasi yang terletak di bagian deletasi jembatan dan expiation joint jembatan mengindikasikan geteran akibat tumbukan hingga bagian bangunan atas jembatan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, tertabraknya tiang pancang Jembatan Mahakam diakibatkan oleh kawat seling penarik tongkang putus.
Saat itu, belum memasuki waktu untuk pengolongan jembatan. Untuk itu, Tugboat yang saat itu menarik tongkang lalu memutar kapalnya ke arah kanan.
Saat memutar itulah diduga kawat seling putus hingga mengakibatkan tongkang kehilangan kendali lalu menabrak pilar jembatan.
"Belum waktunya dia melewati jembatan udah dekat kemudin mutar. Saat mutar selingnya putus," kata AFF Sembiring, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, pada Senin (30/8/2021) lalu.
Karena belum memasuki waktu pengolongan yang sudah ditetapkan, tidak ada kapal pandu saat terjadinya tabrakan. (tim redaksi Diksi)