DIKSI.CO, SAMARINDA - Tiang penyangga Jembatan Mahakam Samarinda kembali ditabrak kapal pengangkut batubara, Senin (30/8/2021) pagi tadi.
Kejadian ini bukan merupakan yamg pertama kali.
Sedikitnya sudah 17 kali tiang penyangga jembatan yang di resmikan tahun 1986 ini ditabrak menurut data yang berhasil dihimpun.
Kejadian ini mendapat respon keras dari Komisi III DPRD Samarinda.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Saputra mengkritik sikap Pemprov Kaltim yang terkesan membiarkan kejadian serupa kembali terulang.
"Dimana Pemerintah Provinsi? Ini bukan pertama kalinya, acap kali terjadi dan membahayakan, tapi terus saja kejadian ini terulang," tegas Samri Saputra.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menilai ada kesan abai sehingga peristiwa yang sama terus terjadi.
"Sering terjadi, bukan barang baru. Kronologisnya juga sama, lalu ngapain aja Pemprov selama ini? Tidak adanya sangsi tegas kepada pelaku membuat ini terjadi lagi. Fungsi pengawasan juga lemah, harus ada evaluasi itu," lanjutnya.
Samri menilai peristiwa ditabraknya pilar penyangga Jembatan Mahakam sangat membahayakan warga Samarinda yang melintas.
"Jelas membahayakan warga Samarinda, ini jembatan yang selalu diakses warga. Jangan menunggu ada kejadian luar biasa, baru mendapat perhatian," lugasnya.
Samri berharap Pemprov Kaltim bertindak tegas kepada para pelaku, baik yang mengemudi kapal, perusahaan pengelola, hingga lembaga yang mengawasi operasi kapal-kapal yang melintasi Jembatan Mahakam.
"Tindak tegas para pelakunya, kalau dibiarkan pasti akan terulang peristiwanya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)