DIKSI.CO, SAMARINDA - Driver ojek online (ojol) dipastikan akan terlibat langsung sebagai kurir dalam proses pembagian bantuan sembako tahap kedua dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk warga terdampak Covid-19.
Sekali pengiriman para kurir akan mendapat bayaran yang sama seperti pada pembagian sembako tahap pertama, yaitu Rp 8 ribu per paket sembako.
"Besaran yang kami berikan sebesar Rp 8 ribu dari Rp 10 ribu ongkir yang diberikan Pemkot Samarinda. Semua kita sampaikan ke kurir secara terbuka di depan," ungkap Irvan Susanto, ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Kota Samarinda, Minggu (7/6/2020).
Yang menjadi pembeda, kata Irvan, pada tahap kedua semua platform ojol hingga ojek pangkalan mempunyai kesempatan yang sama untuk terlibat sebagai kurir.
"Di tahap kedua ini semua saya libatkan. Di tahap 1 saya bukan tim yang ditunjuk. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Bahkan kurir kami suruh isi tanda tangan surat pernyataan bersedia ongkir Rp 8 ribu. Kalo mereka tidak bersedia kami tidak memaksa dan kami berikan yang mau saja," ujarnya.
Ditanya untuk apa potongan bayaran sebesar Rp 2 ribu yang ditetapkan Garda. Irvan menjelaskan, potongan biaya digunakan untuk honor para koordinator dan biaya produksi administrasi.
"Potongan kami pakai buat honor koordinator kelurahan, koordinator kecamatan, koordinator wilayah, untuk operasional transportasi, dan pembuatan administrasi lain-lain," bebernya.
Lebih lanjut, kuota 2.500 kurir pengantar paket bantuan sembako saat ini telah terpenuhi. Para driver pun dibekali perlengkapan khusus berupa karung untuk menampung paket sembako.
"Kuota sudah terpenuhi semua. Kami sudah siap untuk turun ke lapangan. Bahkan kami sudah siapkan juga karung buat pengantaran, jadi kami benar-benar serius dan gak main-main. Kami mau tunjukkan kalo kami bisa menjalankan semua dengan baik, transparan, tepat waktu dan tepat sasaran," tutupnya. (tim redaksi Diksi)