IMG-LOGO
Home Daerah Tanggulangi Bencana dan Krisis Iklim di Kaltim, LPBI NU Teken Nota Kesepahaman dengan BPBD
daerah | umum

Tanggulangi Bencana dan Krisis Iklim di Kaltim, LPBI NU Teken Nota Kesepahaman dengan BPBD

oleh Alamin - 12 Desember 2024 19:13 WITA

Tanggulangi Bencana dan Krisis Iklim di Kaltim, LPBI NU Teken Nota Kesepahaman dengan BPBD

Kamis (12/12/2024), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) menjalin Nota Kesepahaman dengan Badan Penanggulang...

IMG
LPBI NU Kaltim saat menjalin Nota Kesepahaman dengan BPBD Kaltim terkait Penanggulangan Bencana dan Krisis Iklim/ist

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kamis (12/12/2024), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) menjalin Nota Kesepahaman dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim.

Nota kesepahaman itu dilakukan kedua pihak dengan tujuan sama, yakni fokus melakukan edukasi, mitigasi dan penanggulangan bencana maupun krisis iklim yang belakangan marak terjadi.

Ketua LPBI NU Kaltim, Ellyansyah Kasthan menjelaskan langkah awal setelah nota kesepahaman adalah melaksanakan edukasi penanggulangan bencana kepada para peserta didik, khususnya para santri di pondok pesantren.

"Para anak didik sangat perlu untuk dilatih. Semisal penanggulangan bencana kebakaran dan banjir," ucap Ellyansyah.

Hal ini patut dilakukan, lanjut Ellyansyah, karena mengingat di Indonesia banyak berisi para warga Nahdiyin.

"Program pertama kita akan melakukan pelatihan relawan ke anak didik santri, PCNU se Kaltim, GPAnshor,Banser, PMII, Ikatan Putra NU, Pagar Nusa. Kita fokus melatih dasar resecue kebencanaan," bebernya.

Lanjut dia, tujuan LPBI ini juga difokuskan dilapangan karena ingin menunjukan eksistensi organisasi yang tak hanya soal agama.

"Kita ingin terjun menunjukan bukan hanya KTP kelompok elite. Tetapi kita juga ada, dan terjun ke masyarakat secara langsung, agar tergerak hatinya," tegasnya.

Selain penanggulangan bencana dasar, LPBI sejatinya juga memiliki cangkupan kerja yang lebih luas. Semisal persoalan eks galian tambang batubara di Kaltim yang sudah menelan puluhan korban jiwa.

"Misal persoalan tambang, tidak ada yang bisa menangani kecuali ada perhatian lebih dari lembaga tertentu. Di mana saja, nanti akan kita petakan. Khususnya yang membahayakan," kata Ellyansyah.

Diakhir, Ellyansyah juga menekankan kalau organisasi yang dinahkodainya ini akan melakukan pelaporan dari setiap kegiatan ekstraktif yang membahayakan, atau tidak sesuai dengan kemaslahatan umat, dan lingkungan.

"Bahkan jika diberi kepercayaan, kita siap melakukan reklamasi, karena kita memiliki tenaga ahli. Dan pada intinya kita akan fokus pada penanganan pencegahan, pasca bencana, dan pencegahan krisis perubahan iklim," pungkasnya. (*)

Berita terkait