Sabtu, 19 Oktober 2024

Tangani Longsoran di Samarinda Seberang, PUPR Kaltim Anggarkan Rp 8 Miliar Bangun Dinding Penahan Tanah, Walau Ternyata Bukan Jaminan

Koresponden:
Er Riyadi
Rabu, 3 Februari 2021 6:55

Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas PUPR Kaltim saat melakukan koordinasi dengan pihak terkait tak jauh dari lokasi longsoran tanah menutupi jalan di Samarinda Seberang, Rabu (3/2/2021)/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Dinas PUPR Kaltim mulai melakukan pembenahan terkait longsoran tanah menutupi jalan di Samarinda Seberang.

Penanganan jangka pendek dan jangka panjang disiapkan, menbenahi akses jalan milik provinsi ini.

Untuk jangka pendek, Jalan Pattimura yang menghubungkan Samarinda Seberang dan Palaran ini akan ditutup total selama 5 hari, sejak tanggal 5 Februari 2021.

Tujuannya untuk perbaikan cor beton jalan yang rusak akibat longsoran tanah.

Hal tersebut dijelaskan Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas PUPR Kaltim, saat melakukan peninjauan di lokasi longsor.

"5 hari ditutup total, kami mengerjakan cor beton yang ada cacat di area longsoran. 5 hari itu cor betonnya selesai langsung dibuka. Tapi 5 hari itu juga kami gali tanah longsoran," kata Aji Firnanda, Rabu (3/2/2021).

Usai 5 hari perbaikan cor beton, selanjutnya dilakukan pengangkatan dan pembuangan tanah longsoran selama 10 hari. Selama 10 hari itu, dilakukan buka tutup jalan.

"Sebenarnya untuk waktu pelaksanaan kami belum bisa memastikan, karena tanah itu sangat labil. Setiap hujan memang tanah turun. Selama ini memang kami angkat, tapi hujan turun lagi, gitu terus," jelasnya.

Tidak ingin terjadi longsoran lagi, Dinas PUPR Kaltim telah mengalokasikan dana Rp 8 miliar, untuk pembangunan konstruksi dinding penahan tanah.

Aji Firnanda membangunan dinding penahan tanah tersebut membutuhkan waktu 6 bulan konstruksi.

"Kami sudah alokasikan bangunan permanen dinding beton atau diturap berupa dinding penahan tanah. Saat ini dalam proses lelang sudah mulai. Anggaran sudah ada sekitar Rp 8 miliar," tegasnya.

Meski dinding penahan tanah akan dibangun dengan biaya miliaran rupiah, rupanya konstruksi tersebut bukan jaminan bisa berkelanjutan menahan tahan longsor dari lereng gunung tepat berada di samping badan jalan.

Dirinya mengungkap, dengan kondisi tanah yang begitu labil, bila seluruh tanah gembur di atas turun. Tidak menutup kemungkinan akan melimpas di atas dinding beton atau bisa tidak kuat menahan beban tanah yang longsor.

"Makanya perlu antisipasi penanganan di atas, jangan sampai ada air yang mengalir ke lokasi longsoran. Jalur air harus dipotong di atas perbukitan itu," imbuhnya.

"Karena itu lahan warga, bukan pemerintah, seharusnya warga pemilik tanah bisa melakukan lengerjaan dari atas, dibantu Camat dan Lurah setempat," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews