Sabtu, 23 November 2024

Tambang Ilegal di Bukit Soeharto, Petugas Amankan 1 Orang Jadi Tersangka

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Minggu, 28 Juni 2020 15:1

FOTO : Petugas berwajib saat mengamankan aktivitas tambang ilegal beserta barang buktinya/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Wajah baru Ibu Kota Negara (IKN) kembali tercoreng akibat aktivitas tambang ilegal yang berhasil diungkap SPORC Brigade Enggang Seksi Wilayah II Samarinda Balai Gakkum Wilayah Kalimantan, KLHK, bersama Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Selasa(23/6/2020) malam lalu. 

Berawal dari laporan masyarakat, petugas berwajib saat itu langsung melakukan penyelidikan awal hingga berhasil menetapkan satu tersangka berinisial ZK (52) sebagai penanggung jawab lapangan aktivitas ilegal yang dilakukan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Dari penindakan itu, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, yakni 2 unit ekskavator, 5 kilogram contoh batu bara, serta 3 operator ekskavator.

Ada juga 1 penjaga malam atau wakar yang turut diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Adapun semua barang bukti berupa 2 unit ekskavator dan contoh batu bara sebanyak 5 kilogram diamankan di Kantor Balai Gakkum Wilayah Kalimantan di Samarinda,” terang Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan, Subhan dalam siaran rilisnya.

Penyidik telah menatapkan ZK sebagai tersangka pada kasus ini, dan menjeratnya  dengan Pasal 17 Ayat 1 Huruf a dan/atau Huruf b Jo. Pasal 89 Ayat 1 Huruf a dan/atau Huruf b Undang-Undang No 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Ancamannya hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

Untuk diketahui, saat itu petugas mengamankan ZK kurang lebih pukul 21.45 Wita, tim menghentikan aktivitas penambangan di kawasan tersebut. Untuk saat ini penyidik masih mengembangkan kasus untuk mengungkap keterlibatan pihak-pihak lain dalam aktivitas penambangan batu bara ilegal di kawasan Tahura Bukit Suharto. 

"Keberhasilan penanganan kasus ini tidak terlepas dari kerja sama sinergis yang telah terjalin dengan baik antara Balai Gakkum Wilayah Kalimantan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, dan Polresta Samarinda,” pungkas Subhan. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews