"Tapi wajar aja, karena konsultan politiknya orang Gelora juga di Mamuju. Jadi kalau ada kesamaan dan kemiripan tagline seperti di Samarinda bahkan di seluruh Indonesia wajar," jelasnya.
Dirinya meminta hal tersebut tidak dipersoalkan lagi.
"Enggak perlu dipersoalkan, ketika kita mengkonfirmasi langsung dengan saudara kami di Mamuju, karena konsultan politiknya juga dari Partai Gelora," sambungnya.
Dalam penentuan tagline, Mursyid mengakui banyak campur tangan konsultan politik.
Hasil survei berbulan-bulan, mendengar langsung aspirasi masyarakat, lalu disimpulkan menjadi sebuah konten tagline.
"Hasil survei dari masyarakat, yang kemudian kami simpulkan menjadi satu kesatuan konten. Konten yang menjadi harapan khususnya orang Samarinda dan Indonesia secara umum," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)