Sabtu, 23 November 2024

Sulap Samarinda Tanpa Tiang Listrik, Wali Kota Andi Harun Segera Terapkan Kabel Bawah Tanah Secara Bertahap

Koresponden:
Alamin
Selasa, 11 Juni 2024 15:3

Wali Kota Samarinda Andi Harun mendengar pemaparan teknologi Horizontal Directional Drilling (HDD) oleh tim PLN Samarinda/Foto: IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun mendengar pemaparan teknologi Horizontal Directional Drilling (HDD) oleh tim PLN Samarinda sebagai upaya meningkatkan infrastruktur dan tata kota yang modern.

Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Jalan Balaikota Samarinda pada, Senin (10/6/2024).

Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan bahwa program penataan kabel listrik di Samarinda merupakan bagian dari misi utama Pemkot untuk menciptakan tata kota yang lebih baik dan nyaman.

"Hasilnya kita awalnya ada ide ide atau gagasan menuju program tata kota di Samarinda, yakni penataan kabel listrik di kota ini, tapi memang harus kita laksanakan secara bertahap," ujar Andi Harun.

Ia menjelaskan, proses penataan kabel listrik yang tersebar di berbagai kawasan kota memerlukan langkah-langkah yang terukur dan bertahap hal ini dikarenakan kompleksitas dan biaya yang besar .

“Karena kita nggak bisa laksanakan secara keseluruhan, kita akan memulai dari kawasan yang paling krusial,” jelasnya.

Andi Harun juga menyoroti permasalahan tiang listrik yang berada di trotoar yang mengganggu estetika serta tata kota.

Oleh sebab itu, ia mengusulkan solusi berupa penggunaan sistem underground atau kabel bawah tanah untuk menggantikan tiang listrik tersebut.

"Kita akan berusaha memindahkannya dan jika bisa kita memakai sistem underground jadi kabel tanam," ucapnya.

Teknologi HDD, menurutnya menawarkan solusi yang lebih efisien dan cepat dibandingkan dengan metode penggalian konvensional.

"Kalau dilakukan penggalian secara konvensional, satu memakan waktu yang panjang pasti ada efek terhadap lancar atau tidaknya lalu lintas," ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa HDD memungkinkan penggalian dengan membuka dua lubang saja dan bisa mencakup panjang 250 hingga 500 meter dalam waktu sekitar 14 hari tanpa membongkar seluruh area yang dilalui.

Teknik HDD, yang disampaikan oleh tim PLN, juga menawarkan keunggulan dalam hal akurasi dan minimalnya gangguan terhadap utilitas publik yang ada.

“Teknik penggalian HDD itu horizontal directional drilling, biayanya memang lebih mahal, sekitar satu juta dua ratus per meter, tetapi sangat efisien,” ungkapnya

Andi Harun juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan teknologi ini, termasuk PDAM yang bisa menggunakan teknik yang sama untuk penanaman pipa.

“Kita akan komunikasi lanjut dengan pihak terkait dan mencari objek yang akan kita try out sebagai proyek pertama pemasangan kabel dengan sistem tanam,” ujarnya.

Salah satu contoh lokasi yang diusulkan untuk penerapan awal teknologi ini adalah Jalan Agus Salim dan Abu Hasan.

"Di jalan Agus Salim dan Abu Hasan, kabel-kabel listrik saling melintang dan bercampur antara kabel PLN, Telkom, dan lainnya. Ini harus kita tata," katanya.

Menanggapi pertanyaan tentang keamanan kabel bawah tanah di kawasan yang sering tergenang air, Andi Harun memastikan bahwa teknologi dan standar kabel yang digunakan oleh PLN sudah sangat berkembang dan aman.

"PLN sudah punya standar kabelnya, kualitas kabelnya, tingkat safety-nya sangat tinggi. Jadi insya Allah akan aman," katanya.

Ia juga mengakui bahwa proyek ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan harus dilakukan secara bertahap.

"Walaupun mahal, kita nggak bisa menghindar kalau kita mau tata kota lebih baik kita akan cicil, kita bertahap. Tahun ini kawasan mana, tahun depan kawasan mana sampai nanti setiap tahun kita agendakan,"ucapnya.

Ia berharap dalam lima tahun ke depan, penataan kabel di kota Samarinda dapat terlaksana dengan baik, terutama di dalam kota.

"Mudah-mudahan dalam 5 tahun ke depan, kita bisa memenuhi penataan kabel di kota Samarinda, terutama di dalam kota," harapnya.

Teknologi HDD juga dinilai relatif lebih efisien dibandingkan dengan metode konvensional yang menggunakan tenaga manusia.

“Relatif lebih murah karena tidak banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi memakai peralatan khusus yang diciptakan untuk HDD,” pungkasnya. (redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews