DIKSI.CO, BALIKPAPAN - DPRD Balikpapan desak Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih memperhatikan perbaikan gorong-gorong SDN 009 Karang Bugis Balikpapan Tengah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari.
Ia meminta Pemkot Balikpapan untuk segera menganggarkan perbaikan gorong-gorong tersebut.
Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor bila musim hujan, rembesan air akan menggerogoti tanah pasir di gorong-gorong berlubang tersebut.
Gorong-gorong di halaman sekolah merupakan jalur air dari perusahaan bumn yang berdampingan langsung dengan sekolah.
"Dengan melihat kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus jadi perhatian besar, untuk segera dianggarkan," katanya.
Ia mengatakan permalasahan yang mendesak ini tidak boleh terus ditunda hingga tahun 2021 dan harus cepat diantisipasi Pemkot Balikpapan.
"Jika dianggarkan 2021 itu terlalu lama, karena ini mendesak, jangan sampai tiba-tiba ada instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan proses belajar mengajar dipercepat, hal ini harus diantisipasi," ujarnya.
"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan harus mengambil tindakan untuk segera merenovasi, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan," katanya.
Sementara itu PLT Kepala Bidang Pendidikan (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Triyuni Astuti, mengatakan anggaran untuk perbaikan ini di bantu oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Ini karena anak-anak tidak berada di tempat, tidak masuk sekolah. Sambil jalan sambil diperbaiki, dengan anggaran ada di sekolah namanya dana BOS reguler," kata Triyuni Astuti.
Ia mengatakan untuk perawatannya nanti pihak sekolah akan menambal dan memperbaiki pagar yang goyang.
Triyuni mengatakan pihak sekolah boleh menggunakan dana BOS reguler untuk melakukan perawatan.
"Karena dana BOS reguler itu sudah ada perubahan-perubahan," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya BOS reguler hanya digunakan untuk ulangan murid, sekarang sudah bisa digunakan untuk perawatan dan perbaikan sekolah.
"Sekarang tinggal sekolah melakukan inovasinya untuk melihat sisi mana dapat menjaga keselamatan dan kesehatan siswa/siswi disekolah," pungkasnya. (advertorial)