Sementara itu, Bussiness Development PT PTB, Kamarudin, mengatakan Secara Otoritas Kepelabuhan PT PTB masuk wilayah Kota Samarinda di bawah KSOP Samarinda, namun secara wilayah dia masuk wilayah Kutai Kartanegara.
"Sehingga saya sampaikan kepada Asisten 2 di Kukar dan Dinas Perhubungan Kota Samarinda agar bagaimana ada kolaborasi antar kedua wilayah ini untuk mengelola beberapa bisnis di STS (Ship To Ship) khususnya supply air bersih," terang Kamarudin.
Kamaruddin menambahkan, pihaknya bergerak pada bidang kepelabuhan untuk menjadi operator pelabuhan di Muara Jawa dan Muara Berau Kalimantan Timur.
Dalam satu tahun sendiri, ada kurang lebih 120 MV asing dan domestik yang berkunjung di STS. 85 persen pelabuhan PTB merupakan pelabuhan ekspor dan sebagai pelabuhan ekpor batu bara terbesar di Indonesia kurang lebih 25 persen ekspor nasional ada STS Muara Berau.
Gerakan kapal tongkang dan tugboat perbulan kurang lebih 1.200 yang masuk ke STS.
Tongkang merupakan kapal Feeder (kapal pembawa muatan yang lebih kecil dari MV) yang menyupplai ke pelabuhan PT PTB tentunya melewati perairan Kota Samarinda.
"Ini merupakan potensi kepada para agen-agen pelayaran yang ada di Samarinda, bahwasanya untuk membeli air bersihnya bisa melalui Perumda Varia Niaga," ungkapnya.
Direktur Umum Varia Niaga, Syamsudin Hamade melihat potensi ini, menyatakan kesiapan guna untuk melakukan kerjasama.