DIKSI.CO, SAMARINDA - Jumat (30/7/2021) kemarin Satuan Tugas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen di Kaltim menggelar rapat koordinasi guna mengatasi kelangkaan oksigen di Kaltim.
Muhammad Sabani, Ketua Satgas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Kaltim menyebut, permintaan oksigen di Kaltim sangat tinggi, khususnya ke rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Untuk itu harus dilakukan antisipasi kelangkaan oksigen, seiring masih tingginya kasus Covid-19 di Bumi Mulawarman.
“Kami mengantisipasi kelangkaan pasokan oksigen untuk menunjang kebutuhan pelayanan rumah sakit akibat meningkatnya kasus Covid-19," ungkap Sabani, Jumat (30/7/2201) kemarin.
Sabani yang juga menjabat Sekprov Kaltim, mengungkap beberapa kendala dihadapi para produsen yang memproduksi pengisian tabung oksigen di Kaltim.
Sebagian besar kendala yang dihadapi berkaitan dengan masalah listrik, transportasi, hingha bahan baku yang mesti dikirim dari luar pulau.
Selain itu, pihaknya juga meminta penjelasan terkait kemampuan produksi oksigen per harinya. Sabani mendorong agar pihak produsen meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan 10 kabupaten/kota.
"Beberapa kendala pabrik oksigen seperti masalah listrik, masalah transportasi seperti pasokan bahan baku dari luar pulau hingga pekerja yang terpapar Covid-19,” jelas Sabani.
"Padahal kemampuan produksi masih memungkinkan, hingga memenuhi tidak hanya rumah sakit, tapi juga memenuhi tingginya permintaan dari masyarakat yang melakukan isolasi mandiri," sambungnya.
Sementara itu, laporan dari HM Yadi Robyan Noor, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, menyebut rata-rata stok oksigen di 10 kabupaten/kota Kaltim akan menipis dalam waktu 2 hari ke depan.
Total pemakaian oksigen mencapai 31,14 ribu meter kubik atau sekitar 40 ton. Sedangkan total stok di 10 kabupaten/kota mencapai 39,25 ribu meter kubik atau 50,54 ton.
Untuk pasokan oksigen sebesar 19,31 ribu meter kubik per harinya. Total suplay oksigen ke Kaltim, mencapai 70,56 ton.
“Sampai hari ini supply oksigen masih mencukupi untuk kebutuhan rumah sakit namun hanya bertahan 1-2 hari ke depan saja. Mudah-mudahan produksi semakin baik dan tidak ada masalah, sehingga stok selalu ada dan terjamin kebutuhan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)