DIKSI.CO, SAMARINDA - Fenomena kelangkaan minyak goreng di Samarinda, Kalimantan Timur tak hanya menjadi sorotan aparatur negara, melainkan juga menjadi fokus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang menggelar unjukrasa di depan Balaikota, Senin (21/3/2022).
Dari unjukrasa itu, belasan mahasiswa menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bisa bergerak cepat untuk menstabilkan stok harga dan menindak tegas oknum penimbun minyak goreng.
"Kami mendesak Pemerintah kota Samarinda mengawal stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng di kota Samarinda," kata Ketua GMNI Samarinda, Ricardo seusai unjuk rasa.
Meski keadaan stok minyak goreng tak terlalu menjadi persoalan, namun ditegaskan Ricardo kondisi sekarang lebih menyoal pada harga pasaran minyak goreng yang kian melambung tinggi.
Hal itu diduga para pengunjukrasa dikarenakan kebijakan pemerintah yang mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar dengan mencabut kebijakan HET( Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng kemasan.
Sehingga imbasnya kelangkaan mengakibatkan harga minyak goreng melambung tinggi. Permasalahan lainnya yakni diduga adanya penimbunan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kami juga meminta agar pemerintah menindak tegas oknum yang melakukan praktik penimbunan minyak goreng di kota Samarinda," tegasnya.
Lebih jauh diungkapkannya, Kalimantan Timur sejatinya merupakan salah satu penghasil minyak sawit terbesar, di Indonesia. Tentu menjadi ironi mengapa Kaltim merasakan imbas dari adanya kenaikan dan kelangkaan minyak goreng tersebut.
"Sedangkan pembeli berharap pemerintah dapat mengembalikan harga minyak goreng seperti semula. Pembeli dan dan pedagang juga berharap pemerintah memastikan kebijakan yang absolut tentang kepastian harga di setiap pasar maupun swalayan," tandasnya.
Sementara itu, aksi unjukrasa para mahasiswa pun ditemui langsung Wali Kota Samarinda Andi Harun yang menerima aspirasi dan kajian survei GMNI.
Sebagaimana diketahui, saat ini Pemkot Samarinda sedang melakukan operasi pasar migor murah guna memastikan ketersediaan minyak goreng kepada masyarakat.
Selai itu juga bekerjasama dengan aparat TNI - Polri untuk mencegah adanya penimbunan minyak goreng serta memastikan harga minyak tidak tinggi kembali. (tim redaksi)