DIKSI.CO, SAMARINDA – Belum lama ini, ramai dijagat maya tentang keluhan sejumlah orang tua yang menyesalkan kegiatan wisuda anak. Baik ditingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga ke SLTA.
Keluhan yang disampaikan para orang tua dijagat maya itu kontan menurai beragam respon.
Baik dari pemerintah terkait, maupun para anggota legislatif.
Semisal Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
Kata dia, seharusnya kegiatan wisuda yang ditujukan kepada anak disetiap tingkatan sekolah itu harus lebih dulu dikomunikasikan dan disetujui pihak orang tua siswa.
“Semua itu harus dirembukkan dan dimusyawarahkan oleh setiap unsur di sekolah terutama masyarakat atau orang tua siswa,” kata Puji.
Sebab lanjut dia, kegiatan pelepasan peserta didik merupakan bentuk seremonial yang seharusnya memberikan rasa senang dan gembira baik kepada siswa maupun orang tua.
Karena semua pihak harus berasa bahagia, maka usulan atau keputusan dari para orang tua juga penting diakomodir pihak sekolah sebelum melaksanakan kegiatan wisuda.
“Misal kalau mayoritas orang tua siswa setuju dan suka untuk diadakan wisuda, ya tidak ada masalah. Tapi kalau ada beberapa orang tua yang tidak mampu itu harus dicari jalan keluarnya,” tambahnya.
Salah satu jalan keluar kata Puji, bisa dengan cara menghilangkan prosesi wisuda.
Atau jika ingin tetap terlaksana, mungkin bisa dilakukan dengan cara subsidi silang.
“Seperti subsidi dari yang mampu kepada mereka yang tidak mampu,” usulnya.
Lebih lanjut, kata Puji perlu adanya keputusan bersama dan tidak boleh ada yang dirugikan atau diberatkan.
Selain itu di lembaga satuan pendidikan tersebut selanjutnya harus dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Samarinda hingga mendapatkan persetujuan wali kota.
“Kembali lagi, karena tujuannya biar semua senang dan nyaman. Dan kegiatan itu tidak memberatkan, khususnya bagi pihak orang tua siswa,” pungkasnya. (Advertorial)