Sabtu, 23 November 2024

Soal Usulan MYC, Hairul Anwar : Berhenti Sombong dengan Ketidakpastian Anggaran

Koresponden:
Er Riyadi
Kamis, 19 November 2020 9:15

Chairul Anwar, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Kamis (19/11/2020)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Akademisi Universitas Mulawarman, Hairul Anwar atau akrab disapa Cody angkat bicara soal polemik Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim soal usulan rancangan anggaran Multi Years Contract (MYC) yang terkesan dipaksakan untuk masuk dalam batang tubuh APBD Kaltim 2021.

Secara teori dan empiris, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul itu menyebut bahwa tidak ada yang salah dengan usulan MYC.

Namun, ia menegaskan bahwa Eksekutif dan Legislatif harus melihat realita pendanaan daerah apakah mampu atau tidak.

"Terserahlah Gubernur pada saat kampanye pernah berjanji apapun. Idealnya dalam masa otonomi daerah seperti ini. Yang harus kita gunakan adalah Expenditure Approach atau pendekatan pengeluaran," ujarnya saat dihubungi awak media, Kamis (19/11/2020).

Ketersediaan anggaran, jelas Cody, dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

"Dari situ baru kita lihat program prioritas mana di tahun ini dan yang mana yang bisa ditunda tahun depan," jelasnya.

Kritik pun dilontarkan oleh pria yang dikenal dengan gaya nyelenehnya, ia menyebut Eksekutif dan Legislatif terjebak dengan diskusi yang hanya fokus mengarah pada uang tapi teknisnya tidak jelas. Seperti pembahasan usulan pembangunan jalan layang Muara Rapak Balikpapan dan gedung 8 lantai RSUD Abdul Wahab Sjahranie.

"Berhenti pembualan (sombong) jadi orang kaya dengan ketidakpastian anggaran, dan dengan ketidakpastian pendapatan. Artinya mulailah dipakai siasat, akal dan teknis. Gak ujuk-ujuk mengusulkan MYC," ucapnya.

Ia pun tak menyangsikan jika dalam rencana pembangunan dengan nilai anggaran besar syarat dengan kepentingan.

"Meskipun disetujui antara eksekutif dan legislatif dalam pembangunannya pasti ada aja yang mgambil kesempatan," katanya.

Kembali mengurai polemik usulan MYC, dalam mengambil kebijakan di bidang Fiskal, Cody mengatakan dalam ilmu ekonomi yang harus ada dalam pembahasan adalah alternatif.

"Kita lagi-lagi terjebak pada dialktika antara DPRD dan Pemprov soal Single Years dan Multi Years. Artinya jangan terjebak pembicaraan di ujung tanpa adanya alternatif," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews