DIKSI.CO, SAMARINDA - Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih menyebutkan mengenai pelaksanaan rapid test di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim belum bisa ditentukan. Pasalnya, kata dia, masih menunggu pengadaan alat rapid test datang.
"Belum, tergantung alatnya belum datang. Yang ada masih distribusi dari pusat," kata Ismed saat dihubungi, Selasa (21/4/2010).
Disebutkan distribusi dari pusat tersebut saat ini memang sudah ada tetapi jumlahnya masih terbatas sehingga tidak cukup untuk melakukan rapid test dalam jumlah besar.
"Untuk yang (cluster) Gowa saja, berapa saja yang (bisa) dirapid," ucapnya.
Lebih lanjut, Ismed menjelaskan penyebaran wabah covid 19 di Samarinda juga bukan karena dari transmisi lokal. Oleh sebab itu distribusi alat rapid test yang diterima dari pusat pun terbatas.
"Kalau transmisi lokal pasti sudah diprioritaskan," ujarnya.
Dikatakan, ketika alat pengadaan sudah datang pelaksanaan rapid test nanti dilaksanakan hanya untuk orang-orang (yang) dalam pemantauan (ODP) dan yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif.
"Kalau (alat) rapid test datang yang diprioritaskan itu ODP terus yang memiliki kontak dengan yang positif. Itu pasti kami rapid. Intinya kami cegah terjadinya transmisi lokal," ucapnya
Sebelumnya, Walikota Samarinda Syaharie Jaang mempertegas bahwa rapid test yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) bukan secara masal namun dalam jumlah besar.
"Jadi bukan massal, banyak tetapi secara terbatas. Ada odp (orang dalam pemantauan) tertentu sesuai pertimbangan dari tim medis kesehatan untuk dirapid tes," kata Jaang, Senin (20/4/2020) lalu. (tim redaksi Diksi)