DIKSI.CO - Sinergitas lintas lembaga terus dilakukan antas jajaran Polresta Samarinda dan Lapas Klas IIA Narkotika Samarinda.
Terlebih dengan adanya ungkapan kasus yang dilakukan Tim Hyena Satreskoba Polresta Samarinda pada Selasa (21/3/2023) kemarin.
Pada hari itu, polisi berpakaian sipil menangkap seorang pemuda bernama Adam Maulana alias Tayo dengan barang bukti dua poket ganja seberat 12,13 gram brutto.
Pemuda 19 tahun itu diamankan petugas di Jalan Kemakmuran, Gang Reformasi, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda.
“Saat itu pelaku hendak melakukan transaksi. Dari laporan masyarakat di lokasi itu memang sering ada transaksi ganja,” jelas Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Resnarkoba Kompol Ricky Ricardo Sibarani, Kamis (30/3/2023) kemarin.
Setelah diamankan dan diperiksa, Tayo lantas mengaku kalau ganja tersebut dikendalikan seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam Lapas Klas IIA Narkotika Samarinda.
Mendapati informasi itu, pihak kepolisian lantas melakukan sinergitas kepada pihak lapas, yang ditindaklanjuti dengan pengetatan pengawasan kepada seluruh WBP.
Namun demikian, informasi itu masih sebatas dugaan. Sebab hingga saat ini, pihak yang disebut Tayo masih diselidiki lebih lanjut. Karena minimnya alat bukti.
“Iya ini bermula dari tangkapan Polresta Samarinda. Tapi kejadiannya di luar lapas. Kemudian kita menyambut koordinasi lanjutannya dan melakukan sinergitas sesuai komitmen pemberantasan narkotika,” tegas Hidayat, Kalapas Klas IIA Narkotika Samarinda, Jumat (31/3/2023).
Pasca dilakukannya sinergitas dan koordinasi lintas lembaga itu, Hidayat menyebut kalau pihaknya terus melakukan respon lanjutan. Tujuannya untuk mengungkap jaringan tersebut, dan menghalau segala potensi yang bisa terjadi di masa mendatang.
“Sesuai komitmen, kita terus merespon dengan melakukan sinergitas dengan pemeriksaan terkait informasi tersebut,” tambahnya.
Respon cepat Lapas, kata Hidayat, dilakukan dua arah. Yakni ke luar dan ke dalam.
“Kita terus melakukan peningkatan. Baik ke dalam dan keluar,” katanya.
“Kalau keluar ya dengan koordinasi terus-menerus kepada Polresta Samarinda. Sedangkan ke dalam kita terus melakukan razia, sosialisasi imbauan dan tes urine dadakan. Hari ini pun kita lakukan tes urine dadakan kepada 11 WBP dan hasilnya negatif semua,” kata Hidayat lagi.
Sinergitas Lapas Narkotika Samarinda dengan polresta Samarinda terus terjalin dengan baik, sehingga dapat terus menguak beberapa kasus. Terbukti dengan beberapa kali penggagalan dan temuan kasus diluar Lapas.
“Setiap ada laporan kami terus intens berkomunikasi dengan aparat penegak hukum khususnya memantau gerak gerik WBP,” terangnya.
Hal tersebut selaras dengan upaya kami melakukan razia rutin di setiap blok hunian WBP demi mencegah barang-barang terlarang masuk.
“Itu terbukti dengan belasan kali kita menggagalkan barang terlarang maupun obat terlarang masuk ke dalam lingkup Lapas,” terangnya.
Hidayat berharap adanya sinergitas ini, peredaran narkoba khususnya di Kota Samarinda dapat terus cepat teratasi sehingga dapat mewujudkan Lapas Narkotika Samarinda bersih dari Narkoba.
“Tentunya harapan kita semua untuk bersama-sama dapat membertas peredaran narkoba dimana pun,” pungkasnya.
(redaksi)