Artinya, ada selisih sekitar Rp8,5 ribu yang ditanggung pemerintah setiap kg tabung gas.
Hitung-hitungannya, Pertamina harus siap nombok terlebih dahulu sebesar Rp 61,69 triliun dari selisih harga LPG 3 kg saat ini dan proyeksi konsumsi pada tahun 2022.
Riza Indra Riadi, Plt Sekretaris Provinsi Kaltim memimpin rapat koordinasi ketersediaan pasokan LPG 3 kg dan usulan penetapan HET LPG di kabupaten/kota se-Kaltim.
Riza menjelaskan dari 10 kabupaten/kota, ada tiga daerah yang belum mengusulkan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg.
Tiga daerah yang belum menyetor HET di antaranya Samarinda, Bontang, dan Kutai Kartanegara.
"Samarinda, Bontang dan Kutai Kartanegara belum menyampaikan usulan HET LPG tabung 3 kg, dengan berbagai alasan dan pertimbangan, sementara daerah lainnya sudah menyampaikan," kata Riza, Rabu (18/5/2022).