Minggu, 24 November 2024

Semrawut Pengelolaan Parkir di Samarinda, e-Parkir Bisa Jadi Solusi

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 20 Oktober 2020 10:17

Salah seorang juru parkir saat memarkir kendaraan roda dua/ Tribunkaltim.co

Dijelaskan Kasi Parkir Dishub Samarinda, Sofian Sauri, nantinya dengan adanya rambu maka akan memudahkan masyarakat. Jadi masyarakat yang membawa kendaraan dan ingin parkir, akan berpikir mencari lokasi yang aman dan pas.

Demikian juga jukir juga bisa mengarahkan parkir kendaraan ke posisi yang lebih aman dan tak menganggu lalin.

"Sedang kami upayakan pemasangan rambunya. Itu juga nanti bisa jadi dasar penindakan bagi yang melanggar aturan," beber Sofian.

Sementara Kasi Ops Satpol PP Samarinda Boy Leonard Sianipar beberapa waktu lalu mengungkapkan, pihaknya meningkatkan intensitas patroli dan pengawasan di sekitar RSUD AW Sjahranie untuk menindak PKL yang menjajakan dagangan mereka di bahu jalan.

"Sudah sering kami tindak. Cuma masalahnya saat kami datang, para pedagang pergi. Setelah kami pergi barulah mereka datang. Kadang sampai kami tunggu," kata Boy. (*)

Cukupkah Rambu dan Patroli Jadi Solusi?

Persoalan pengelolaan parkir ini juga ikut dijawab Andi Harun, Calon Wali Kota Samarinda di Pilkada 2020.

Andi Harun memberikan solusi. Pertama, dia akan menerapkan pengelolaan parkir secara elektronik. Katanya, program ini tidak akan membuat pemeerintah kota kerepotan. Karena sekitar sebulan lalu (Agustus), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengumumkan akan mengeluarkan Peraturan Mendagri (Permendagri) agar seluruh pengelolaan perparkiran di Indonesia dikelola secara elektronik.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bocornya pendapatan daerah yang sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar.

Namun, lanjut Andi Harun, program itu bukannya tanpa celah. Sebagai wali kota dan wakil wali kota, termasuk pemerintah kota, dia mengaku, harus bijak.

Andi Harun, Calon Wali Kota Samarinda/ HO KPU Samarinda

Selama ini, kata dia, yang mengelola perparkiran adalah warga sendiri. Karena itu, Andi Harun akan melakukan pendekatan dan sistem adaptasi agar mereka bisa masuk ke pengelolaan perparkiran secara modern, yakni melalui sistem elektronik.

“Mereka tetap bisa masuk, tetapi mereka harus ikut sistem yang baru tersebut. Mereka akan justru menjadi tenaga-tenaga dan warga kota yang akan secara langsung memberikan pengaruh positif bagi pendapatan daerah dari pengelolaan sektor parkir,” kata Andi Harun. (*)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews