DIKSI.CO, BALIKPAPAN - KPU Balikpapan melakukan rapat pleno terkait penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) hasil pemutakhiran data yang telah dilakukan tim Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) pada sebulan yang lalu.

"TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ditetapkan KPU ada 1.500 TPS dan 445.244 DPS, apakah DPS itu terkunci tidak bisa berubah? Ya bisa namanya juga DPS," kata Ketua KPU Balikpapan, Minggu (13/9/2020) saat menggelar rapat pleno di Hotel Tjokro Balikpapan.

Thoha mengatakan TPS ini masih dapat berubah jumlahnya karena belum dihitung TPS yang ada di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan).

"TPS kemungkinan berubah karena 1.500 itu belum termasuk di Lapas 2, Rutan 2, itu yang pasti nanti ada 4 tambahnya. Kenapa sih kok tidak direkap sekarang? karena Lapas dan Rutan ini pemilihannya keluar masuk, jadi nanti mendekati penetapan DPT baru kita rekap," ungkapnya.

Disebutkan juga, TPS ini mengalami penurunan saat dibandingkan saat Pemilihan Legislatif (Pileg).

Sementara saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) mengalami kenaikan TPS, namun mengalami penurunan pada angka pemilihnya.

"TPS nya itu kalau dibanding dengan Pileg itu turun, tapi dibandingkan Pilgub naik ya waktu pada saat Pilgub itu 1.363 sekarang menjadi 1.500. Tapi yang agak unik itu pemilihnya turun kalau di saat Pileg itu 464.114 sekarang menjadi 445.244," ujarnya.

Dalam hal ini KPU Balikpapan mencoba untuk melaksanakan perintah Peraturan KPU (PKPU) terkait pemutahiran data jika ada 1 TPS yang pemilihnya banyak, namun partisipasinya turun.

"Ternyata banyak pemilih yang masuk di situ, tapi orangnya tidak ada atas konfirmasi Pak RT, atas konfirmasi tetangga sebelah bahwa  orangnya memang sudah tidak ada maka dilakukan pencoretan," katanya.

"Pleno ini untuk memperbaiki memperbaiki data dalam hal terjadi kesalahan kesalahan akibat kelelahan akibat dari kurangnya kecermatan," pungkasnya. (advertorial)